SEMENTARA itu, meski permukiman di dua desa masih terendam, namun ratusan warga terdampak banjir di Kecamatan Mojosari sebagian besar memilih tak mengungsi. Kemarin, Pemkab Mojokerto akhirnya mendirikan dapur umum untuk menyuplai kebutuhan konsumsi sebanyak 2 ribu porsi per hari.
Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto Achmad Saefi mengatakan, dapur umum yang dipusatkan di Balai Desa Jotangan akan didirikan hingga hari ini. Meski banjir telah melanda sejak Kamis (9/2) malam, namun suplai makanan baru bisa didistribusikan Jumat, (10/2) sore dan malam. ”Kami menyiapkan dua kali makan sehari,” terangnya, kemarin.
Penyaluran makanan siap konsumsi dilakukan karena masih banyak warga terdampak yang bertahan di tempat tinggal masing-masing. Karena hanya sebagian warga yang memilih untuk mengungsi.
Achmad Saefi menyebutkan, untuk satu kali makan, dapur umum menyiapkan sebanyak 1.100 paket nasi bungkus untuk jatah satu kali makan. Terbanyak didistribusikan ke Dusun Gembongan, Desa Jotangan yang terdampak banjir terparah dengan jumlah 1.000 bungkus. Sedangkan 100 bungkus lainnya disalurkan untuk warga terdamkan di Dusun Balongcangak, Desa Kedunggempol.
Untuk menyediakan total 2.200 paket nasi bungkus per hari, DU melibatkan 32 personel bagian memasak dan distribusi makanan. ”Selain tagana, juga dibantu dari teman-teman relawan,” tandasnya.
Rencananya, dapur umum akan difungsikan hingga hari ini. Namun, tidak menutup kemungkinan keberadaannya akan diperpanjang jika banjir di dua desa belum sepenuhnya surut. Terlebih, kemarin juga mendapat tambahan pasokan bahan pangan yang di-drop dari BPBD Provinsi Jatim. ”Jadi, kami juga melihat situasi kalau nanti ada hujan lagi,” pungkas Saefi. (ram/ron)
