BPJS Kesehatan menjadi lembaga pengelola program jaminan kesehatan terbesar di dunia. Seluruh lapisan mulai dari tenaga medis dan fasilitas kesehatan turut berperan dalam suksesnya program JKN-KIS. Klinik Prima Medika sangat mendukung program ini dengan melayani memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama bagi peserta BPJS Kesehatan.
“Klinik Prima Medika mayoritas peserta hampir 100% adalah peserta BPJS Kesehatan. Sebelum pandemi jumlah kunjungan peserta mencapai 50 – 100 peserta perharinya, sekarang 20-40 perharinya,” ungkap salah satu Perawat yang juga PIC di Klinik Prima Medika Sri Rahayu.
Dengan menyediakan informasi standar pelayanan dan meningkatkan sistem pelayanan secara daring, Sri berharap agar prosedur dan alur pelayanan ini kemudian dapat mempermudah peserta untuk berobat dengan kepastian.
“Di masa pandemi ini, edukasi kepada peserta untuk selalu menggunakan Mobile-JKN baik ambil antrian atau konsultasi ke dokter. Di ruang tunggu sudah disediakan televisi dan leaflet BPJS Kesehatan (alur pelayanan, pandawa, kronis dll) sambil menunggu antrean,” ungkapnya.
Sri mengatakan, kunci pelayanan kesehatan di era Jaminan Kesehatan Nasional ini adalah dengan berusaha menjaga rasa nyaman dan kepuasan peserta, minimalisir komplain dan menjaga hubungan yang harmonis kepada peserta. Baginya, peningkatan kualitas sarana dan prasaran klinik adalah modal utama untuk memberikan pelayanan prima.
“Peserta yang datang cukup dengan menunjukan kartu BPJS langsung kami periksa tensi dulu dan ditanya apa yang menjadi keluhan sakitnya, sambil perawat mempersiapkan administrasinya. Ruang tunggu yang sejuk dan bersih, perawat dan dokter yang ramah merupakan citra klinik dalam memberikan pelayanan yang prima kepada peserta,” tuturnya.
Selain itu, tidak lupa Klinik Prima Medika juga selalu berusaha meningkatkan kompetensi bagi pelaksana layanan. Peningkatan kompetensi pelaksana layanan ini cenderung kepada peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia dalam penggunaan sistem pelayanan yang berbasis teknologi sekarang ini.
“SDM merupakan bagian agar dapat berjalan baik, bagaimana kita membuat SDM bekerja secara profesional, sehingga bisa peserta merasa puas dan nyaman terhadap pelayanan administrasi maupun pengobatannya. Pasien kami banyak yang lebih memilih dengan cara manual karena mayoritas berusia lanjut. Walaupun ada yang mau menggunakan cara online, tetapi tetap meminta pertolongan petugas kami untuk memilihkan fitur bagian antrean online di aplikasi Mobile JKN ini,” ujarnya.
Baginya, kehadiran Program P-Care dan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) memudahkannya untuk memantau kondisi pesertanya secara intens. Menurutnya prolanis juga membantu mengontrol gaya hidup peserta sehingga penyakit diabetes dan hipertensi yang diderita dapat terkelola dengan baik.
“Kami berupaya memberikan motivasi kepada peserta untuk mengatur pola makan dan hidup bahagia, satu kunci penyembuhan penyakit terletak pada pikiran positif. Dukungan dari keluarga juga diperlukan untuk membantu penyembuhan mereka. Dengan gotong royong semua tertolong yang selalu sampaikan kepada peserta untuk memahaminya,” tutupnya (ar/gy)