30.8 C
Mojokerto
Wednesday, March 29, 2023

Membangun Kemandirian dan Pemerataan Ekonomi Berdimensi Kerakyatan

STABILITAS harga sekaligus pemulihan ekonomi di sektor industri dan perdagangan menjadi tujuan utama Disperindag Kabupaten Mojokerto di tengah pandemi Covid-19 dan menjelang Lebaran. Berbagai upaya terus digenjot agar daya beli masyarakat turut meningkat.

PLT Kadisperindag Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah mengatakan, masa pandemi memang masa sulit di berbagai sektor. Namun, kondisi itu tak lantas menyurutkan semangat dalam membangkitan ekonomi. Berbagai terobosan terus digenjot di tengah masyarakat. Sekaligus dalam upaya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Khususnya di sektor indutri dan perdagangan. Yakni, dengan membangun kemandirian dan pemerataan ekonomi berdimensi kerakyatan.

Salah satunya yang belakangan digencarkan adalah optimalisasi pelaku industri kecil menengah (IKM). Sebab, pelaku IKM ini juga ikut merasakan dampak pandemi yang sudah berlangsung setahun lebih. Ada 26 persen IKM sandal dan sepatu gulung tikar. ’’Mereka beralih profesi lain untuk menjaga kebutuhan dapur yang tetap ngepul. Khususnya jelang Lebaran,’’ ungkapnya. Hal ini tentu menjadi tugas pemerintah dalam melakukan optimalisasi. Salah satunya dengan memberikan stimulus dan insentif. Seperti melalui pembinaan, pelatihan, bantuan, dan fasilitasi bagi IKM. ’’Jadi kita rencanakan bakal melaksanakan pembinaan 10 ribu IKM dan pemberian bantuan alat sesuai produksi,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Bupati Lantik Pj Sekdakab dan PNS Jabatan Fungsional

Memfasilitasi dalam pengurusan legalitas IKM secara gratis juga menjadi bagian komitmen dalam mendampingi perajin. Termasuk, menjembatani dan mewadahi pemasaran produk IKM melalui Mal IKM Kabupaten Mojokerto secara online maupun offline. ’’Ini sekaligus menjadi upaya pemerintah melakukan pemulihan ekonomi di semua lini. Serta menjadi bagian dari mengampanyekan peduli dan cinta produk lokal,’’ tandasnya.

Revitalisasi pasar sehat juga menjadi bagian disperindag dalam upaya peningkatan daya beli masyarakat di pasar tradisonal. Gerakan untuk meningkatkan regulasi potensi pasar tradisional di tengah semaraknya pertumbuhan pasar modern dilakukan untuk menciptakan pasar tradisional yang bersih, tertib, aman dan nyaman. Sekaligus menghilangkan kesan kumuh, bau, dan becek. ’’Dengan terwujudnya pasar sehat ini, tentu akan memiliki daya saing dan diminati masyarakat untuk kembali berbelanja ke pasar tradisional,’’ paparnya.

Baca Juga :  Rapid Test Kedaluwarsa di Dinkes, Bupati Terkejut

Sesuai Keppres Nomor 3 Tahun 2021, mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembayaran retribusi pasar secara elektronik (E-Retribusi) juga bagian yang tak kalah penting. Pelaksanaan transaksi nontunai ini bagian dari pengembangan e-government. E-retribusi ini akan lebih efektif, efisien, lebih transparan dan akuntabel untuk meningkatkan PAD. ’’Untuk triwulan satu, saat ini rata-rata capaian retribusi PAD sudah 25 persen dari target. Tahun ini kita targetkan juga naik dari sebelumnya,’’ tegasnya.

Sebagai pengendalian inflasi dan stabilisasi harga kebutuhan pokok jelang Lebaran, disperindag juga getol melakukan operasi pasar. Upaya itu sekaligus untuk menghindari panic buying atau membeli barang dalam jumlah besar oleh masyarakat. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/