KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Tiga orang tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Sumber Glagah, Pacet, dinyatakan positif Covid-19 usai mendapatkan vaksin kedua. ”Ada tiga nakes yang terpapar usai divaksin, dan sudah dapat vaksin utuh atau seanyak dua kali,” ungkap sumber terpercaya di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto kepada Jawa Pos Radar Mojokerto.
Ketiga nakes itu, menurut dia, dinyatakan positif terpapar Covid-19 pasca enam hari usai mendapatkan vaksin kedua pada Kamis (18/2) lalu. Masing-masing nakes perempuan tersebut berinisial AS, 32, DE, 31, dan RW, 37. Dua orang merupakan warga Kabupaten Mojokerto. Sedangkan salah satunya merupakan warga berdomisili Sidoarjo. Mereka diketahui tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
Sehingga, saat dinyatakan positif dalam keadaan orang tanpa gejala (OTG). Hal tersebut bermula dari, salah satu kepala ruangan dinyatakan positif pada Senin (22/2). Sehingga dilakukan tracing pada Rabu (24/2). ”Kepala ruangan mereka swab tanggal 22 (Februari) dan hasilnya positif, terus akhirnya satu ruangan di-tracing dan hasil swab keluar tanggal 24 (Februari). Dan hasilnya didapat tiga orang positif,” ungkapnya.
Ketiga nakes tersebut kini tengah menjalani masa isolasi di rumah karantina Puskesmas Gondang. Diketahui, mereka mulai masuk ke rumah karantina sejak Rabu (3/3) pekan lalu. Dikarenakan tergolong OTG dan anosmia (kehilangan indera penciuman), sejak hari pertama menjalani isolasi ketiganya tidak perlu menjalani swab. Sama seperti kasus pasien Covid-19 tanpa divaksin, hari ini mereka menjalani swab pertama setelah genap seminggu diisolasi.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Sujatmiko tak menampik adanya temuan kasus semacam itu. Sebab, vaksin sendiri bukan jaminan seseorang bisa terhindar dari Covid-19 seratus persen. Vaksin hanya bersifat sebagai benteng diri saja, namun semuanya kembali lagi dari imunitas tubuh seseorang. ”Vaksin sendiri merupakan virus yang sengaja dilemahkan untuk nantinya menjadi antibodi ketika masuk ke dalam tubuh inang. Tapi, kan imunitas semua orang beda-beda, ada yang sanggup ada yang tidak bisa menerima,” jelasnya.
Dia menyatakan, meski sudah mendapat suntikan vaksin kedua pun, kekebalan tubuh baru akan terbentuk kurang lebih 28 hari. Sehingga, kejadian tersebut memang wajar terjadi. Sujatmiko menambahkan, kejadian ini tak ada sangkut pautnya dengan KIPI. Sebab, insiden KIPI dinyatakan pada saat tahap akhir vaksinasi Covid-19 yaitu tahap observasi.
Yang mana harus ditunggu selama kurang lebih 30 menit. Namun, jika waktu terjadinya lebih dari pasca imunisasi bukan termasuk KIPI. ”Oleh karena itu setelah diimunisasi tetap harus menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjauhi kerumunan. Karena masih rawan, kalau kita lengah bisa saja terjadi hal yang tidak kita inginkan,” tandasnya. (oce)