MOJOSARI, Jawa Pos Radar Mojokerto – Dentuman musik cadas terdengar keras menggema di Aula Jotangan Trade Centre (JTC) Kecamatan Mojosari, sejak Minggu (8/3) pagi. Ribuan metalhead nampak hadir dan menikmati pekikan vokalis band dari berbagai daerah itu.
Acara bertajuk Mojokerto Black Conspiracy (MBC)#18 ini dihadiri 21 band. Mereka berasal dari Bandung, Bali, dan Jatim. Mereka melantunkan lagu-lagu populisnya di depan para penggemar.
Tema yang diusung para metalhead, cukup berbeda. Semisal, Tekad Band asal Mojokerto. Dipenggawai Wulan sebagai vokalis, Nysa gitaris, Awpia sebagai Bassis, dan Maria Drumer, band ini mengangkat tema budaya yang terkikis.
Bertajuk lost culture, band ini mengkritik budaya Indonesia yang telah hilang. Tak ada lagi tegur sapa hingga rendahnya kultur gotong royong. ’’Kami menyebutnya, kritik sosial,’’ ujar Wulan.
Selain itu, bintang tamu dalam konser metal kali ini adalah Death Metal Forgotten. Band ini cukup tenar di kalangan para penggemar musik cadas di Indonesia.
Terpisah, Firdaus Jhonko, mengatakan, kehadiran para musisi dari berbagai daerah ini, tak hanya diajak bertemu dengan para penggemarnya. Namun, para metalhead itu juga dijamu dengan berbagai wahana wisata budaya. ’’Kami sangat berharap, mereka mengenal Mojokerto lebih dalam. Tidak hanya soal banyaknya penggemar musik metal. Tapi, juga wisatanya,’’ ujarnya.
Wisata itu tak hanya dengan mendatangi sejumlah situs di kawasan Trowulan. Namun, mereka juga dipandu menikmati lezatnya kuliner di Mojokerto.