KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Tidak meratanya pembagian motor di kalangan kepala desa, memantik reaksi Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Mojokerto. Mereka akan mengawal pengadaan tahap II, tahun 2022 nanti. Dengan harapan, seluruh kades akan mendapat jatah motor jenis matic tersebut.
’’Ini menjadi evaluasi bagi kami, jadi untuk tahun depan perlu dikawal biar tidak ada kesenjangan dan ada kepastian,’’ ungkap Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Mojokerto, Agus Suprayitno.
Menurutnya, pengadaan motor dinas kades memang cukup mendesak. Selain kondisi motor dinas lama sudah usang, juga sebagai operasional di tengah penanganan Covid-19 dalam jangka panjang. ’’Semangat kami dengan adanya motor dinas baru ini untuk pelayanan pada masyarakat lebih optimal,’’ tambahnya.
Hanya saja, pengadaan di tahap awal ini memantik kegaduhan. Sejumlah kades kecewa lantaran pendistribusian yang dilakukan pemerintah daerah tak merata. Dari 18 kecamatan yang tersebar, hanya ada beberapa kecamatan yang menerima penuh.
Sebenarnya, para kades tak mempermasalahkan minimnya jumlah motor di pengadaan tahun ini. ’’Tapi, harusnya juga merata membaginya. Rata antarkecamatan. Biar tidak gaduh di lingkungan teman-teman kades,’’ jelas Agus.
Untuk meredam kecemburuan pada kades, pihaknya berkomitmen bakal mengawal pengadaan motor di tahap dua yang direncanakan tahun depan. Ratusan kades yang belum menerima, dipastikan bakal mendapat giliran. ’’’Jadi, itu harus kita pastikan agar betul-betul terealisasi,’’ ujarnya.
Sebelumnya, para kades kecewa lantaran belanja motor dinas yang didistribusikan melalui tiap kecamatan, tak seimbang. Seperti, jatah satu kecamatan dengan lainnya tak imbang. Seperti di Kecamatan Trowulan. Dari 16 desa, hanya satu desa saja yang menerima motor yang dibeli melalui P-APBD 2021 tersebut.
Sementara, di Kecamatan Sooko dan Dawarbandong seluruh kades telah menerima jatah motor ini. Di Kecamatan Mojoanyar, dari 12 desa, baru dua desa yang mendapat jatah motor tahun ini. Pun dengan Kecamatan Dlanggu dengan 16 desa, hanya mendapat jatah 4 motor saja. Termasuk di kecamatan Puri dari 16 desa, hanya dua desa saja yang mendapat motor. ’’Insyaallah tahun depan keseluruhan,’’ ungkap Camat Puri Narulita Priswiandini, dikonfirmasi terpisah. (ori/ron)