KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Wates dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Bancang, Kecamatan Magerari, Kota Mojokerto, ditutup untuk sementara waktu sejak kemarin. Pelayanan harus dialihkan ke fasilitas kesehatan (faskes) lain.
Yakni, ke Puskesmas Gedongan dan Kedundung. Penutupan ini setelah diketahui ada tenaga kesehatan (nakes) dan seorang tenaga nonmedis di puskesmas yang berada di Jalan Lawu Raya Nomor 01 tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.
Penutupan yang dijadwalkan selama satu Minggu ini pun membuat warga yang hendak memeriksakan kesehatan dan berobat kecele. Maratus, salah seorang warga mengaku kaget begitu melihat Puskesmas Wates dalam kondisi tertutup. Dengan kondisi pagar terkunci.
Lalu lalang petugas juga tak tampak di lokasi. Bahkan, tidak ada aktivitas apa pun di dalam puskesmas. Semua pintu tertutup rapat. ’’Tidak tahu, biasa jam segini (13.00) masih buka,’’ ungkapnya.
Apalagi, puskesmas juga tak meninggalkan selembar pengumuman terkait alasan penutupan faskes yang menjadi jujukan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan warga sekitar ini. Kondisi itu juga membuat warga merasa kebingungan untuk mendapat layanan kesehatan.
’’Masak ada petugas yang terpapar virus korona,’’ selorohnya sembari bertanya kepada wartawan. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Mojokerto, penutupan ini memang tak lepas dari sejumlah nakes dan seorang tenaga nonmedis yang terpapar Covid-19.
Sehingga untuk sementara waktu pelayanan kesehatan bagi peserta JKN dan masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Wates maupun Pustu Bancang Kota Mojokerto dialihkan. Pengalihan pelayanan ini rencananya berlangsung selama satu Minggu. ’’Benar, pelayanan dialihkan ke sini,’’ ungkap salah seorang nakes di Puskesmas Gedongan.
Hanya, perempuan yang enggan menyebutkan namanya ini tak mengakui jika pengalihan tersebut akibat ada nakes UPT Puskesmas Wates yang terkonfirmasi Covid-19. Dia berdalih, penutupan tersebut sebatas sterilisasi bergilir yang dilakukan Dinkes Kota Mojokerto di tengah percepatan penanganan persebaran Covid-19.
’’Sterilisasi saja selama satu Minggu. Agar pelayanan tetap jalan, untuk sementara dialihkan ke sini (Puskesmas Gedongan, Red) dan Kedundung,’’ jelasnya.
Sementara itu, Kadinkes Kota Mojokerto Christiana Indah Wahyu membenarkan jika penutupan faskes tersebut tak lain karena persebaran virus korona. Tak sekadar menyasar masyarakat umum. Sejumlah nakes pun ikut terpapar virus. ’’Gara-gara tidak tertib dan disiplin. Sehingga (Covid-19) menular kemana-mana,’’ ungkapnya.
Indah juga membenarkan penutupan di UPT Puskesmas Wates dan Pustu Bancang karena ada sejumlah nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, lebih detailnya, dia meminta wartawan mengkonfirmasi ke tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto.
Penelusuran Jawa Pos Radar Mojokerto di lapangan, nakes yang terpapar Covid-19 tersebut di antaranya menimpa dokter dan tenaga nonmedis. ’’Soal itu langsung konfirmasi saja ke jubir Gugus Tugas Covid (Gaguk Tri Prasetyo, Red) saja,’’ ujarnya.
Indah menegaskan, untuk sementara peralihan pelayanan dilakukan selama seminggu atau hingga Sabtu (11/7) lusa. Peralihan layanan itu, lanjut Indah, sebenarnya juga sudah terjadi sejak Senin (6/7) lalu.
Akan tetapi, saat itu, UPT puskesmas belum memberikan informasi pengumuman resmi, lantaran belum mendapatkan izin Wali Kota Mojokert Ika Puspitasari. Sehingga pengumuman melalui media informasi yang dimiliki UPT Puskemas Wates pun dilakukan secara bertahap atau setiap hari.
’’Jadi, kemarin (Senin, Red), tidak masuk, ditutup sehari. Hari ini (kemarin, Red) juga ditutup sehari. Setelah dapat izin (wali kota), penutupan nanti diumumkan mulai Senin (6/7) sampai Sabtu (11/7). Pelayanan dilakukan ke Puskesmas Kedundung dan Gedongan untuk pelayanan sesuai aturan pemerintah,’’ tandas Indah.
