27.8 C
Mojokerto
Friday, June 9, 2023

Sasaran Vaksin Perdana Hanya Pejabat

KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojoketo – Pemkab menyiapkan sepuluh pejabatnya untuk sasaran vaksinasi pekan depan. Selain itu, Forkopimda juga bakal menerima vaksin Covid-19 Sinovac perdana tersebut.

’’Minggu depan atau Rabu (13/1) ada vaksinasi yang dirilis oleh Presiden Jokowi. Insya Allah kita akan melaksanakan Jumatnya (15/1), nanti ada sepuluh orang perwakilan yang akan divaksin,’’ ungkap Penjabat (Pj) Sekdakab Mojokerto Didik Chusnul Yakin usai dilantik di Pendapa Graha Majatama.

Agar tepat sasaran, kini Dinas Kesehatan sedang menyiapkan sasaran yang bakal disuntik vaksin pada gelombang pertama. Sekaligus melakukan skrining terhadap Forkopimda yang bakal menjadi percontohan secara simbolis pada Jumat (15/1) nanti.

Skrining ini untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit penyerta pada calon penerima vaksin. Menyusul, Didik melanjutkan, vaksin tidak boleh dilakukan kepada mereka yang memiliki komorbit. Termasuk, orang yang pernah terpapar Covid-19. ’’Tapi tentu diberikan contoh pimpinan dulu. Insya Allah Pak Bupati, Pak Dandim, Pak Kajari, yang ada di jajaran Forkopimda lebih dulu. Kalau Pak Kapolres (AKBP Doni Alexander) karena habis terkonfirmasi positif, kemungkinan tidak,’’ jelasnya.

Didik menegaskan, kendati diupayakan dari jajaran Forkopimda, ketentuan final tetap menunggu hasil skrining oleh dinkes. ’’Sebab kalau kondisi badannya tidak siap, kan, tidak boleh dipaksakan, karena nanti akibatnya fatal,’’ tegasnya.

Disinggung soal jumlah usulan vaksin, Didik menegaskan, masih dalam  tahap pendataan. Melihat kuota sekitar 77.760 vaksin yang didapat Provinsi Jatim, pemkab sendiri harus memilah siapa-sipa saja yang menjadi sasaran pertama. ’’Paling tidak, yang pertama ini adalah pejabat pelayanan publik dan tenaga kesehatan. Supaya datanya valid, karena vaksinnya masih terbatas,’’ ujarnya.

Masih masifnya persebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto, Forkopimda juga menetapkan beberapa agenda dalam memerangi virus yang sudah mewabah sekarang ini. ’’Besok (hari ini), kita jadwalkan untuk melakukan penyemprotan disinfektan dengan jajaran sampai desa,’’ katanya.

Baca Juga :  Siswa Masih Dibayangi Kasus Sengketa

Sterilisasi ini sekaligus menjadi upaya memutus mata rantai persebaran virus di lingkungan masyarakat. Termasuk di sejumlah perkantoran pelayanan dan fasilitas publik. Sebaliknya, untuk mengubah pola pikir masyarakat lebih sadar untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes), Sabtu (9/1) dijadwalkan ada hipnoterapi tangguh semeru tahap kedua. Kegiatan yang bakal berlangsung daring dan dipusatkan di Ayola ini, masyarakat di berbagai penjuru desa ditunjukkan visual pemakaman korban Covid-19 sekaligus diajak membayangkan kehilangan keluarga karena virus korona. ’’Artinya, meski ada vaksin, disiplin prokes tetap tidak boleh kendur dan wajib dikampanyekan,’’ tuturnya.

 

 

Dinkes Kabupaten Tunggu Kuota

Vaksin Covid-19 telah sampai di Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur. Namun, Kabupaten Mojokerto masih menunggu kepastian kuota vaksin yang bakal diterima.

Hingga Rabu (6/1), Dinkes Kabupaten masih menunggu surat edaran Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terkait pendistribusian vaksin tersebut. ’’Posisinya sudah dua hari di provinsi. Kami belum mendapat berapa alokasi dari provinsi,’’ ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PDinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra.

Saat ini, Dinkes masih melakukan validasi data jumlah tenaga kesehatan (nakes) tahap pertama yang bakal di vaksin. Jumlah nakes yang akan diprioritaskan menjadi sasaran penerima vaksin Covid-19 masih dalam tahap penghitungan juga. Lantaran per hari jumlah nakes yang diusulkan bertambah. Sehingga, dinkes belum bisa merinci jumlah pastinya.

Yang menerima vaksin nantinya bukan hanya dokter, perawat, dan bidan, tetapi semua petugas yang berkaitan dengan penanganan Covid-19. Seperti relawan, pengubur jenazah, bahkan tim tracing juga bakal diikutkan pada vaksinasi tahap pertama.

Baca Juga :  Satu Pedagang Positif, Rapid Test Akan Diperluas

Sementara itu, terkait penyimpanan vaksin Covid-19, ia menuturkan, sama seperti vaksin lainnya. Misalnya, difteri atau polio. Yakni, disimpan di cold chain dengan suhu dua sampai delapan derajat Celsius. ’’Sebelum didistribusikan ke berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) akan disimpan di dinkes. Baru kami distribusikan ke puskesmas maupun rumah sakit,’’ terangnya.

Langit mengatakan, saat ini seluruh puskesmas sudah memiliki cold chain bantuan dari Kemenkes. ’’Minimal satu sudah punya, tapi rata-rata puskesmas sudah punya dua dari Kemenkes langsung. Untuk safety box, alat suntik, dan kotak limbahnya sudah dapat juga. Tinggal vaksinnya yang nunggu dari provinsi,’’ tuturnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Dinkes Kabupaten Masud Susanto mengatakan, sementara ini jumlah nakes yang diusulkan untuk mendapat vaksin masih dalam perhitungan. Sebab, dilakukan secara online. ’’Pendataannya lewat online punya kementerian langsung, jadi kami mengambilnya dari aplikasi itu. Selanjutnya yang memilih data berapa-berapa itu yang tahu Kemenkes,’’ kata Mas’ud.

Dikatakannya, pengusulan dan input data dilakukan masing-masing faskes. Jadi, yang mendapat vaksin bukan hanya nakes, melainkan juga non-nakes yang terlibat dalam penanganan Covid-19. Nantinya, pihak kementerian yang akan menyeleksi. Sebab, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mendapat vaksin Covid-19. ’’Kalau punya riwayat peyakit tertentu itu nggak bisa nerima, jadi yang nyeleksi langsung dari pusat nanti. Kita yang akomodir, dari faskes yang memasukkan data usulan untuk jumlah penerima,’’ tandasnya. (ori/oce)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/