KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Meredanya kasus penularan Covid-19, tak membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) menurunkan intensitasnya menghadapi kasus kesehatan. Karena, saat ini, ketika memasuki musim penghujan, kasus demam berdarah dengue (DBD) tengah membayangi warga.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra mengatakan, sejak Januari-Oktober, kasus DBD di wilayahnya sebanyak 41 kasus. ’’Paling banyak terjadi di bulan Juni lalu dengan catatan 11 kasus. Dan Juli hingga September, kasusnya mulai menurun,’’ ungkapnya.
Dikatakannya, akibat intensitas hujan yang tinggi ini, pihaknya melakukan fogging setiap hari ke semua wilayah terutama kecamatan yang berada di daerah endemik. Seperti Kecamatan Sooko, Kutorejo, Jatirejo dan Ngoro.
Pengasapan sebagai upaya penekanan jumlah kasus DBD yang terjadi di Kabupaten. ’’Masa peralihan dari musim hujan ke cuaca panas memicu munculnya nyamuk berkembang biak. Banyaknya genangan juga memicu perkembangan nyamuk,’’ terangnya.
Kendati demikian, mantan Kepala Puskesmas Pacet ini menambahkan, setiap memasuki musim penghujan, kasus DBD diprediksi mengalami kenaikan.Oleh karenanya, tak hanya lewat fogging saja. Melainkan edukasi kepada masyarakat terkait penerapan 3M dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga penting untuk digalakkan.
’’Penanganan DBD tentu tidak bisa bergerak sendiri, harus didukung oleh masyarakat untuk melakukan PSN. Sebab pencegahan paling baik adalah dengan memutus mata rantainya lewat PSN itu,’’ sebut dia. (oce/ron)