MOJOANYAR, Jawa Pos Radar Mojokerto – Memasuki masa peniadaan mudik Lebaran 2021, Mapolres Mojokerto memberlakukan penyekatan di lima titik. Yakni, wilayah Trowulan, Trawas, Ngoro, Pacet, dan Mojoanyar. Khusus di Mojoanyar, petugas menutup jalur jembatan Rolak Songo mulai hari ini hingga 17 Mei mendatang. Terlebih, jalur penghubung Mojoanyar, Mojokerto-Tarik, Sidoarjo itu bukan jalan umum dan dinilai sebagai jalur tikus.
Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander mengatakan, jalur di atas salah satu aset Perum Jasa Tirta I itu dinilai sebagai jalan tikus dan bukan jalan umum. ”Ini bukan jalan umum, kami kategorikan ini sebagai jalan tikus. Sehingga, kami akan lakukan penutupan sementara,” ujarnya saat melakukan pengecekan pos pantau Mojoanyar tersebut.
Selain itu, arus lalu lintas yang hampir setiap saat padat menjadi salah satu pertimbangan petugas. ”Berdasarkan pengalaman dan dilihat juga gambaran situasi yang mana ini adalah salah satu jalan yang digunakan masyarakat Sidoarjo masuk ke Mojokerto,” imbuhnya.
Otomatis, dari lima titik penyekatan yang ada di bawah wilayah hukum Polres Mojokerto hanya Rolak Songo yang dilakukan penutupan. Sementara sisanya, penyekatan dilakukan secara selektif. Meski begitu, berlaku pengecualian pada pengguna jalan yang hendak melintas di atas aset milik Perum Jasa Tirta I itu.
Salah satunya adalah ambulans maupun kendaraan yang membawa orang sakit. ”Nantinya kami tetap melaksanakan dengan mengedepankan diskresi. Bila ada masyarakat yang membutuhkan jalur ini, kami akan memberikan izin pada yang bersangkutan, melihat skala prioritas dan sisi kemanusiaan,” beber Dony. Sehingga, pengguna jalan yang berkepentingan maupun mudik harus putar balik. Artinya skala prioritas bakal berlaku selama penutupan salah satu jalan penghubung antara Sidoarjo dan Mojokerto tersebut.
Penjagaan juga dilakukan selama 24 jam selama 12 hari ke depan. ”Namun penutupan ini kami berikan pengecualian. Kami lakukan intervensi di mana itu adalah skala prioritas atau sisi kemanusiaan, maka kami izinkan untuk melintas,” tegasnya. Pengamanan pos pantau dan pengamanan yang masih bagian dari Operasi Ketupat Semeru 2021 ini polres melibatkan 800 personel gabungan. Mulai dari TNI, Polri, unsur pemerintah, hingga potensi relawan. ”Kami libatkan para relawan untuk bersama-sama mengantisipasi penyebaran Covid-19,” tandasnya. (vad)