KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Data kasus Covid-19 yang terjadi di kabupaten merangsek naik. Jumlahnya per kemarin (5/2) tembus 69 kasus. Dari penambahan jumlah ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten mengakui kesulitan melakukan penelusuran data warga yang terpapar Covid-19.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) dr Agus Dwi Cahyono mengatakan sejak 3 Februari total kasus Covid-19 kabupaten mencapai 46. Per Rabu (4/2), kasus bertambah menjadi 60. Kemudian, saat ini total kasus positif di kabupaten mencapai 69 kasus.
Puluhan kasus positif tersebut, kata dia, berasal dari warga yang benar-benar berdomisili di kabupaten dan warga yang kini menetap di luar daerah. Namun, pihaknya masih belum mengetahui jumlah pasti warga yang menjalani isolasi di kabupaten.
’’Kesulitan memilah datanya karena dinamis. Perlu survei keliling. Tracing yang dua hari lalu saja juga masih kita lakukan sampai hari ini (kemarin) jadi belum ada data pastinya berapa,’’ ujarnya. Dari 69 kasus, yang berdomisili di luar Mojokerto ada 10 orang.
Disinggung soal pemicu melonjaknya kasus aktif di Kabupaten, Agus mengaku disebabkan klaster dari warga yang berdomisili di luar daerah. Termasuk mereka yang pulang sehabis umrah. ’’Klaster tapi dari luar daerah. Isolasinya bukan di sini. Kita lihat dari hasil labnya. Banyak yang dari luar negeri dan habis pulang umrah,’’ terangnya.
Meski didominasi dari luar daerah, Dinkes tetap tracing berdasarkan domisili. Sebab, kata Agus, ini juga sebagai tindak lanjut laporan terkait status level daerah. ’’Kan kasusnya banyak terjadi di luar daerah, tapi karena auto rilis ya mau tidak mau tracing tetap dilakukan. Sesuai SOP-nya, testing, tracing tetap berjalan karena untuk penetapan level juga,’’ tandasnya. (oce/fen)