DINAS Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Mojokerto bakal menerapkan skema buka tutup di sejumlah lokasi wisata. Langkah itu untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung selama libur di akhir tahun itu.
Seperti yang akan diterapkan di obyek wisata Waterpark Ubalan, Pacet. Koordinator Ubalan, Irawan Pujo Sisbowo, menegaskan, Ubalan diprediksi menjadi jujugan favorit pengunjung saat libur Natal dan tahun baru kali ini.
’’Seperti tahun sebelumnya. Tahun ini jumlah pengunjung Ubalan kita perkirakan juga akan meningkat signifikan. Baik yang dari Mojokerto maupun luar Mojokerto. Karena Ubalan sampai saat ini masih menjadi favorit pengunjung saat liburan,” kata Bowo.
Namun, Bowo mengakui, tugas pengelola obyek wisata pada musim liburan akhir tahun ini bakal berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena, tak hanya harus menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung semata. Tapi juga wajib mewaspadai kemungkinan timbulnya klaster baru akibat membludaknya jumlah pengunjung.
Selain penyediaan semua kelengkapan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan bilik disinfektan sejak beberapa bulan lalu, menurut Bowo, pihak pengelola Ubalan juga tetap bakal menerapkan pembatasan jumlah pengunjung sebagai antisipasi terjadinya kerumunan.
’’Jika jumlah pengunjung membludak, kita akan siapkan skenario buka tutup. Karena sesuai aturan protokol kesehatan, jumlah pengunjung di dalam wahana kita harus batasi maksimal hanya 50 persen dari kapasitas,” terangnya.
Terpisah, Kepala DisparporaAmat Susilo menegaskan, pihaknya sudah mengantisipasi kemungkinan membludaknya jumlah pengunjung di semua obyek wisata pemkab saat libur natal dan akhir tahun ini.
’’Adanya kemungkinan membludaknya pengunjung saat libur akhir tahun pada semua obyek wisata, sudah kita antisipasi. Terutama peningkatan jumlah pengunjung di obyek wisata yang menjadi favorit selama ini. Mulai obyek Wana Wisata Padusan, Ubalan, Jolotundo maupun Air Terjun Dlundung,” jelas Amat.
Selain obyek wisata pemkab tersebut, menurut Amat, pihak Disparpora juga sudah mewajibkan seluruh pengelola sektor wisata, baik hotel maupun restoran untuk selalu memantau penyediaan sarana dan prasarana protokol kesehatan. Selain itu, ia juga bakal menggandeng pihak terkait seperti Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto.
’’Tujuannya, tentu saja agar tidak terjadi kerumunan yang berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan serta risiko penularan Covid-19. Jadi ketentuan pembatasan jumlah pengunjung juga tetap harus kita patuhi,” tegas mantan Camat Gondang ini.(nto)