SEMENTARA itu, tumpukan batang bambu menyumbat aliran sungai Dusun Putat, Desa Mojosarirejo, Kecamatan Kemlagi, dikeruk BPBD Kabupaten Mojokerto, Rabu pagi (3/11). Memasuki musih hujan, sampah seberat kira-kira 10 ton yang tersangkut di bawah jembatan itu rentan memicu banjir.
Satu alat berat backhoe milik DPUPR Kabupaten harus diturunkan untuk mengangkat sampah bambu. Sebab, batang bambu itu sudah menyatu dengan lumpur sungai. Bahkan, saking banyaknya, gunungan sampah tersebut tingginya setara badan jalan. ’’Parahnya pol. Nemen iki,’’ kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Djoko Supangkat.
Menurutnya, tumpukan sampah bambu sudah terjadi cukup lama. Bambu yang dibuang ke sungai tersangkut di bawah jembatan perbatasan antara Kabupaten Mojoketo dengan Kabupaten Jombang tersebut. Bambu itu menumpuk. ’’Kurang lebih kalau 10 ton ada,’’ imbuhnya.
Kodisi tersebut rentan membuat aliran sungai meluap. Air tak jarang menggenangi persawahan di sekitar jembatan. Memasuki musim penghujan ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak membuat sampah secara sembarangan ke sungai. Baik sampah rumah tangga seperti plastik maupun sampah batang pohon dan bambu. ’’Tolonglah jangan buang ke sungai. Kalau sudah seperti ini sampahnya sudah padat karena lama dibiarkan,’’ ungkapnya. (adi/abi)