KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Jumlah lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto terus bertambah. Saat ini, jumlahnya mencapai ratusan lembaga. Namun, masih terdapat sejumlah madrasah yang belum mengantongi izin operasional.
Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Kabupaten Mojokerto Ama Noor Fikry mengatakan, terdapat penambahan delapan lembaga pendidikan di kabupaten. Terdiri dari satu MI, empat MTs, dan tiga MA. ’’Untuk izin operasionalnya yang masih belum diberikan ada delapan lembaga. Sudah keluar nomor statistik madrasahnya (NSM) dan sudah jalan,’’ ujarnya.
Disebutkan Fikry, lembaga pendidikan baru tersebut tersebar di berbagai kecamatan di kabupaten. Di antaranya Kecamatan Mojosari, Ngoro, Trowulan, Kutorejo, Jatirejo, Pungging dan Kemlagi. Pengajuan izin operasional lembaga tersebut sudah dilakukan sejak lama. Bahkan mulai tahun lalu. ’’Memang prosesnya agak lama, makanya belum ada SK izin operasional sampai sekarang,’’ papar dia.
Fikry menerangkan, SK izin operasional sedianya diterbitkan Kantor Wilayah Kemenag Jatim. Sedangkan pengajuannya melalui website Kemenag pusat. Kemudian Kemenag kabupaten hanya sebatas mengeluarkan surat rekomendasi. ’’Yang memverifikasi kantor wilayah Jatim. Jadi, ini masih nunggu SK dari sana. Kemungkinan bisa diterbitkan bulan ini,’’ tegasnya.
Pihaknya mengaku, dengan adanya delapan lembaga pendidikan baru, total madrasah di kabupaten mencapai 546 lembaga. Baik negeri maupun swasta. Dia tak memungkiri, setiap tahun, jumlah madrasah terus mengalami penambahan dikarenakan banyak pengelola madrasah yang bersaing memberikan pendidikan terbaik bagi masyarakat.
Selain itu, ini untuk mempermudah akses pendidikan berbasis agama. ’’Sebenarnya di wilayah utara sungai masih kecil jumlah pendidikan berbasis madrasah. Terutama di Kecamatan Gedeg. Jadi masih memungkinkan, jumlah madrasah akan bertambah lagi,’’ tandasnya. (oce/fen)
