KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Pengumuman penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP Negeri di Kabupaten Mojokerto disampaikan pagi ini.
Sebaran pendaftar yang tak merata mengakibatkan kuota di 11 sekolah tak terpenuhi. Sehingga, 232 kursi harus dilelang ulang pada pendaftaran gelombang kedua.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto Zainul Arifin menjelaskan, sejak pendaftaran dibuka mulai 29 Juni-2 Juli, jumlah calon siswa yang mendaftar PPDB mencapai 9.344 peserta.
Jumlah tersebut sebenarnya sudah melebihi dari kuota yang dibuka di 40 SMP Negeri sebanyak 8.442 kursi. ”Tapi, kalau kita lihat secara merata per satuan pendidikan, jumlahnya itu memang variatif,” terangnya, kemarin.
Dia menyebutkan, sebaran pendaftar tersebut tidak terjadi secara merata di semua sekolah. Akan tetapi, hanya menumpuk di sejumlah SMP Negeri tertentu hingga melebihi pagu. Sehingga, banyak siswa yang harus tereliminasi dari persaingan perebutan kursi di SMP Negeri.
Di sisi lain, kata Zaiul, ada beberapa sekolah yang justru sejak awal memang kekurangan jumlah pendaftar. Akibatnya, sampai dengan pendaftaran online ditutup, kuotanya belum mampu terpenuhi. ”Sekolah-sekolah ini yang tidak mungkin tercukupi, karena jumlah pendaftarnya di bawah pagu,” ujarnya.
Sampai dengan masa pendafaran ditutup Kamis (2/7) pukul 24.00 kemarin, jumlah pendaftar yang dinyatakan diterima sejumlah 8.210 kursi. Dari jumlah tersebut hanya mampu memenuhi pagu di 29 SMP Negeri.
Sedangkan 11 sekolah bernasib lain karena harus kembali membuka pendaftaran PPDB gelombang kedua. ”Sebab, masih ada pagu yang tersisa itu 232 kursi,” imbuhnya.
Mantan kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto ini menjelaskan, lelang ulang sebanyak 232 kursi di gelombang kedua akan digulirkan mulai 6-7 Juli nanti. Persaingan untuk meraih kursi tidak lagi berdasarkan jarak, melainkan pemeringkatan dari hasil nilai rapor.
Lembaga yang membuka pendaftaran gelombang kedua antara lain SMP Negeri 2 Pacet yang membuka pagu terbanyak 37 kursi. Kemudian disusul SMP Negeri 2 Jatirejo dengan 33 kursi, SMP Negeri 3 Gondang 30 kursi, SMP Negeri 2 Dawarblandong 27 kursi, dan SMP Negeri 3 Pacet 24 kursi.
Selain itu, ada SMP Negeri 2 Gondang yang masih kekurangan 21 kursi, SMP Negeri 1 Dlanggu 19 kursi, SMP Negeri 1 Gondang 15 kursi, SMP Satu Atap Jatirejo 14 kursi, dan SMP Negeri 2 Trawas kurang 9 kursi. Termasuk SMP Negeri 2 Puri yang baru pertama kali membuka PPDB tahun ini, juga kekurangan pagu 3 kursi.
Zainul mengaku atas banyaknya kekurangan tersebut bakal melakukan evaluasi. Dispendik juga telah mengumpulkan kepala sekolah untuk diminta membuka jejaring yang lebih luas. Terutama, pada warga di sekitar sekolah. ”Tentu, nanti akan akan kami petakan itu,” pungkasnya.