KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto mengusulkan penambahan jam pada pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Menyusul, Kabupaten Mojokerto mengalami perubahan level dari yang semula berstatus level 3 menjadi level 2.
Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto Zainul Arifin mengatakan meski sudah mengalami penurunan level, namun ketentuan terkait PTM sama sekali tidak ada perubahan. Baik dari pelaksanaan maupun kapasitas siswa yang masuk. Yakni tetap dibatasi 50 persen dari jumlah satu kelas.
Kendati demikian, pihaknya bakal mengusulkan adanya penambahan jam belajar dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM). ”Masih dalam perumusan, kita mengakomodir dari masukan sekolah. Bakal kita ajukan penambahan jam belajar paling tidak satu jam untuk masing-masing jenjang,” ujarnya, kemarin.
Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto ini menyebutkan, rencana penambahan jam pembelajaran juga didukung adanya pencapaian vaksinasi yang nyaris tuntas di kalangan pelajar.
Zainul menyebutkan, dari 34.816 siswa yang terdata mendapatkan vaksin, hanya tersisa 28 anak yang belum tersentuh. Lantaran belum mendapatkan izin dari orang tua mereka. ”Untuk jenjang SMP yang komorbid dan di bawah 12 tahun total ada 194 jadi masih mengalami penundaan. Sedangkan yang jenjang SD saat ini juga sudah menyentuh 80 persen dari jumlah total,” ungkap dia.
Sedangkan, untuk kegiatan pembelajaran di luar kelas, Zainul memaparkan, juga belum ada perubahan. Seperti upacara, olahraga dan ekstrakurikuler (ekskul) serta kantin belum diperbolehkan. Pasalnya, ketentuan tersebut bisa dilakukan jika Kabupaten sudah memasuki level 1. ’’Berdasarkan SKB 4 Menteri, kegiatan belajar di luar kelas dan kantin sekolah baru bisa buka kalau sudah mencapai level 1. Mudah-mudahan saja ke depan kita bisa mencapai level tersebut,” pungkasnya. (oce/ron)
