KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Tepat tengah malam tadi, pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP Negeri di Kabupaten Mojokerto resmi ditutup.
Namun, mekanime pendaftaran serentak yang diterapkan Dinas Pendidikan (Dispendik) tahun ini rupanya belum berjalan efektif. Pasalnya, masih terdapat ratusan kursi yang tak laku atau belum terisi.
Dari data yang dihimpun Jawa Pos Radar Mojokerto hingga pukul 16.00 kemarin, dari 40 SMP Negeri, hanya 26 lembaga yang kuotanya mampu terpenuhi. Sementara 14 SMPN lainnya kemungkinan harus membuka pendaftaran gelombang kedua karena masih banyak kursi yang belum terisi. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 287 kursi.
Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto Zainul Arifin mengungkapkan, sejak awal pihaknya memang telah menyiapkan opsi untuk pembukaan pendaftaran PPDB gelombang kedua. Hal itu hanya dikhususkan bagi sekolah yang kekurangan pagu hingga pendaftaran ditutup pukul 24.00 malam tadi.
’’Kami lihat dulu perkembangan sampai nanti malam (tadi malam). Yang jelas, kami beri kesempatan untuk membuka gelombang kedua bagi sekolah yang pagunya tidak terpenuhi,’’ terangnya, kemarin.
Dari 14 sekolah yang belum terpenuhi pagunya tersebut, terbanyak ada di SMPN 2 Jatirejo dengan jumlah kursi yang belum terisi mencapai 40 kursi. Sementara itu, disusul SMPN 2 Pacet kurang 38 kursi, SMPN 3 Gondang kurang 30 kursi, SMPN 2 Dawarblandong kurang 27 kursi, SMPN 3 Pacet kurang 25 kursi, serta SMPN 1 Dlanggu dan SMPN 2 Gondang yang masing-masing kurang 23 kursi.
Sedangkan sisa 71 sisa kursi lainnya tersebar di SMPN 1 Gondang, SMPN 1 Kutorejo, SMPN 2 Dlanggu, SMPN 2 Pungging. SMPN 2 Puri, dan SMPN 2 Trawas.
Dari 14 sekolah tersebut, ungkap Zainul, berpotensi untuk membuka pendaftaran gelombang dua jika sampai ditutupnya pendaftaran PPDB tidak ada tambahan pendaftar. ’’Gelombang dua rencana kami buka tanggal 6-7 Juli,’’ tandasnya.
Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto ini menjelaskan, pada PPDB gelombang dua nanti, pihaknya tidak lagi membagi empat jalur pendaftaran. Seleksi hanya akan dilakukan dengan nilai rapor masing-masing peserta didik.
’’Jadi dia (calon siswa) bisa mendaftar ke sekolah mana yang pagunya belum terpenuhi,’’ imbuhnya. Zainul menyatakan jika banyaknya kursi yang belum terisi bukan disebabkan karena faktor minimnya jumlah pendaftar.
Pasalnya, jumlah total calon siswa yang melakukan verifikasi dan validasi (verval) lebih dari 9.500 siswa. Sementara kuota yang dibuka di 40 SMPN sejumlah 8.400 lebih. ’’Dari pagu itu harusnya terpenuhi. Makanya nanti kami analisa sisanya itu kemana. Apakah daftar keluar atau bagaimana,’’ imbuhnya.
Karena itu, pendaftaran gelombang kedua ini hanya dilakukan bagi calon siswa yang tereliminasi pada PPDB tahap pertama. Sementara bagi peserta yang sudah dinyatakan diterima diharuskan untuk melakukan daftar ulang. Sehingga PIN secara otomatis akan terkunci agar tidak mendaftar di gelombang kedua. (abi)