Pemerintah Kota Mojokerto terus berupaya menekan volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan yang kian hari mengalami peningkatan. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto, sejumlah elemen masyarakat diajak untuk peduli menjaga kebersihan dengan menggencarkan sosialisasi tentang pengelolaan sampah.
KEPALA DLH Kota Mojokerto Bambang Mujiono mengungkapkan, pengelolaan persampahan menjadi salah satu program prioritas tahun 2022. Untuk mewujudkan lingkungan Kota Mojokerto yang bersih, DLH mengadakan sosialisasi pengelolaan persampahan yang digelar di ruang pertemuan DLH Kota Mojokerto, Selasa (17/5). ’’Karena dalam pengelolaan persampahan membutuhkan peran serta dari masyarakat,’’ ungkapnya.
Terlebih, sejak terjadi pandemi Covid-19, peran serta masyarakat terhadap pengelolaan sampah angkanya terus mengalami penurunan. Diharapkan, dengan digencarkannya sosialisasi terkait pengelolaan persampahan dapat menumbuhkembangkan kembali kepedulian masyarakat dalam membantu mengurangi timbunan sampah di Kota Mojokerto.
Sebab, kata Bambang, sampah yang terus menumpuk tak hanya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan. Melainkan juga, bisa berimbas terhadap bidang ekonomi, hingga sosial dan budaya. ’’Digelarnya sosialisasi pengelolaan persampahan ini dengan maksud sebagai upaya kreatif untuk mengurangi volume sampah sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi warga masyarakat Kota Mojokerto,’’ tegas Bambang.
Di sisi lain, pelaksanaan kegiatan sosialisasi juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan warga masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah. ’’Dengan keterlibatan pengelolaan sampah masyarakat, pemerintah juga akan sangat terbantu dalam upaya mengurangi volume sampah yang terbuang di TPA Randegan,’’ tandasnya. (ram/fen)
