KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Belum genap sebulan tahun pelajaran baru berjalan, sejumlah siswa SDN Jatirowo 2, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, harus belajar di luar kelas.
Kondisi bangunan kelas yang mengancam keselamatan memaksa anak didik diungsikan ke tempat parkir. Dari pantauan radarmojokerto.id Kamis (1/8), sebanyak 12 siswa kelas III SDN Negeri Jatirowo 2 melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di halaman sekolah.
Tempat parkir kendaraan disulap sekolah menjadi tempat belajar. Kondisi itu tentu jauh dari kata nyaman. Selain hanya beratapkan asbes, halaman seluas kurang lebih 3 x 6 meter itu juga terbuka tanpa dilengkapi sekat pagar. Bahkan, lantainya pun masih berupa tanah.
Hanya beberapa bangku ditata layaknya ruangan kelas. ’’Kurang lebih tiga minggu anak-anak belajar di sini (halaman parkir, Red),’’ ungkap Tiaran, guru SDN Jatirowo 2, Kecamatan Dawarblandong. Lokasi belajar siswa kelas III itu terpaksa dipindah menyusul ruang kelas sudah tidak layak lagi ditempati.
Pasalnya, atap bangunan telah mengalami rusak berat. Beberapa genting dan plafon juga sudah jebol. Bahkan, kayu-kayu penyangga juga nampak telah lapuk. Namun, karena dinilai sudah mengkhawatirkan, maka pihak sekolah memutuskan merelokasi 12 siswa tersebut ke tempat lain.
’’Dari pihak kepala sekolah terpaksa anak-anak belajar di ruang terbuka,’’ paparnya. Tak hanya itu, kondisi tak jauh berbeda juga dialami ruang kelas V. Kerusakan tersebut telah terjadi kurang lebih sejak lima bulan lalu. Awalnya, siswa masih dipertahankan untuk belajar di dalam kelas.
Akan tetapi, seiring bergulirnya tahun ajaran baru 2019/20120 ini, siswa kelas III dan kelas V dipindah sementara. Sebanyak 25 siswa kelas V saat ini ditempatkan di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Dijelaskannya, pemindahan para siswa tidak lepas untuk faktor keamanan.
Pihak sekolah merasa khawatir jika pembelajaran tetap ditempatkan di dua ruangan kelas yang rusak. Karena itu, saat ini di area ruang kelas tersebut disterilkan karena berpotensi membahayakan. ’’Kan khawatir mungkin kalau ada angin nanti bisa kejatuhan genting,’’ tandasnya.
Menurutnya, ruang kelas berukuran 5 x 7 meter tersebut rencananya bakal segera disentuh rehabilitasi. Tahun ini, sebut Tiaran, SDN Jatirowo 2 mendapakan suntikan bantuan dari dana Alokasi Khusus (DAK). ’’Mungkin dua minggu lagi dibenahi,’’ bebernya.
Selain itu, bantuan dari pemerintah pusat tersebut juga menyasar dua lembaga di Kecamatan Dawarblandong lainnya. Masing-masing adalah SDN Radegan dan SDN Bayulegi yang kondisinya juga butuh perbaikan.
Pihak sekolah masih belum bisa memastikan apakah siswa kelas III akan dipertahan belajar di tempat parkir sekolah selama proses pembangunan. Mengingat, di ruangan terbuka tersebut tentu membuat siswa tidak bisa sepenuhnya fokus belajar.
Terlebih, lokasinya juga berada dekat dengan jalan raya. ’’Nggak senang karena tidak punya ruangan,’’ lontar Karisma Lintang Prastika, salah satu siswi kelas III SDN Jatirowo 2.