SOOKO, Jawa Pos Radar Mojokerto – Nilai-nilai kejujuran, disiplin, tanggung jawab, serta berani menolak segala bentuk kecurangan, harus ditanamkan sejak dini. Begitulah upaya yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Mojokerto kepada kalangan pelajar.
Korps Adhayksa ini mengajak para pelajar yang tersebar di 18 kecamatan, untuk bergabung dan berpartisipasi dalam lomba karya tulis (LKT) dengan tema Remaja Hebat, Indonesia Maju tanpa Korupsi..
Kajari Kabupaten Mojokerto Rudy Hartono, mengatakan, LKT yang diselenggarakan tersebut dalam rangka rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Internasional pada 9 Desember 2019.LKT ini sudah kali kedua digelar kejari, dan menyasar kalangan pelajar. ’’Kami berharap, generasi muda semakin sadar. Bahwa korupsi tidak baik bagi kehidupan,’’ ungkapnya, kepada Jawa Pos Radar Mojokerto.
Menurut Rudy, lomba menulis ini dilakukan untuk membuka pemikiran dan ide-ide segar para pelajar tahu tentang makna perilaku antikorupsi. Agar ke depan, para pelajar memahami dan mampu mengimplementasikan semangat antikorupsi di kegiatan sehari-hari.
Untuk penilaian, kata kajari, panitia akan melibatkan sejumlah elemen. ’’Untuk menilai kaidah menulis karya ilmiah, kita gandeng tim profesional dari lembaga pers yang kompeten,’’ ujarnya. Tidak hanya pintar menulis. Rudy menegaskan, pelajar juga harus mampu mempresentasikan tulisannya di depan panelis yang digelar saat peringatan Hari Antikorupsi Internasional, 9 Desember nanti.
Panelis yang akan didatangkan juga bukan sembarangan. Tak hanya dirinya yang akan turun dan menakar kemahiran para pelajar nanti. Namun, ia juga akan mendatangkan ketua pengadilan negeri (PN). ’’Ketua PN untuk meneliti isi konten. Beliau masuk dalam daftar panelis,’’ tambahnya.
Sementara itu, Kasi Pidana Khusus Kejari Kabupaten Mojokerto Agus Hariono, menambahkan, karya tulis yang akan diteliti panitia di antaranya tata bahasanya, penggunaan diksi yang tepat, hingga tingkat originalitasnya. ’’Saya sangat berharap, jangan sampai muncul tulisan-tulisan yang plagiasi,’’ katanya.
Originalitas dan tata bahasa dalam proses penulisan, dianggap memiliki nilai cukup tinggi dalam penilaian. Selain menggelar lomba karya tulis, kejari juga menggelar yel-yel antikorupsi. Dengan sasaran pelajar, panitia membatasi tiap tim beranggotakan maksimal 8 orang.
Bagaimana dengan hadiah yang akan diberikan, Agus menerangkan, hadiah yang diperebutkan cukup tinggi. Untuk karya tulis, pemenang pertama hingga ketiga berhak mendapat satu unit laptop, beasiswa, piala, sertifikat, serta uang tunai total Rp 8 juta. ’’Sedangkan, kategori yel-yel antikorupsi, hadiahnya berupa beasiswa, piala, sertifikat, serta uang tunai total Rp 5 juta,’’ pungkasnya.
Untuk syarat dan ketentuan lebih lanjut, klik di sini.