SOOKO, Jawa Pos Radar Mojokerto – Ekskavasi lanjutan Situs Bhre Kahuripan menuai hasil baru. Cagar budaya peninggalan Kerajaan Majapahit itu disinyalir satu kesatuan dengan Situs Klinterejo yang berjarak 200 meter di barat Bhre Kahuripan. Menyusul ditemukannya struktur dinding keliling di sisi selatan situs.
Arkeolog BPCB Jatim sekaligus Ketua Tim Ekskavasi Situs Bhre Kahuripan Pahadi menerangkan, menginjak hari keenam penggalian, pihaknya mendapat gambaran jelas atas temuan struktur dinding bata kuno di selatan situs. Dinding dengan tebal sekitar satu meter itu membujur dari barat ke timur. ’’Pola pagar ini berorientasi ke barat. Dimana struktur ini bagian terluar dari situs,’’ terangnya.
Itu merupakan hasil ekskavasi dari 14 kotak yang dilakukan tes PIT (pile integrity test). Tepat berada di lahan tebu yang ada di selatan lapangan sepak bola Desa Klinterejo. Menurutnya, temuan tersebut menguatkan asumsi adanya keterkaitan antara Situs Bhre Kahuripan dan Situs Klinterejo.
’’Asumsi kami, kedua situs yang ada di atas lahan seluas 800 meter persegi ini satu kesatuan dalam satu kawasan. Walaupun keduanya terpisah jarak sekitar 200 meter. Jadi temuan dinding ini menguatkan itu,’’ ungkapnya.
Lebih lanjut, titik dilakukannya tes PIT selama enam hari ini tepat di sisi selatan halaman dua situs Bhre Kahuripan. Sebab, dalam satu kawasan candi yang dibangun Raja Keempat Majapahit Hayam Wuruk itu terbagi menjadi beberapa halaman. ’’Halaman satu ada di Situs Klinterejo, halaman dua ada sekitar lapangan sepak bola ini, tepat di utara yang diekskavasi ini. Dan halaman tiga ada di halaman inti candi,’’ urainya
Tak hanya itu, tim arkeolog berupaya menguak kemungkinan adanya anomali pola struktur kawasan candi yang dibangun untuk pendermaan Penguasa Ketiga Kerajaan Majapahit Tribuana Tunggadewi itu. hanya saja hal tersebut belum ditemukan pada struktur dinding sisi selatan.
’’Barangkali menemukan anomali gapura kecil di samping kawasan (di sisi selatan situs). Walaupun itu sebenarnya tidak wajar. Tapi ternyata memang tidak ditemukan,’’ sebutnya.
Lebih lanjut, kata Pahadi, ekskavasi bakal dilanjutkan tiga pekan ke depan. Sasarannya adalah untuk menemukan dinding keliling di sisi barat kawasan situs. Sekaligus membuktikan asumsi kesatuan dari dua situs bersebelahan di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, itu.
’’Ketika dinding barat ketemu, kami akan temukan polanya. Sehingga bisa dipastikan Situs Klinterejo adalah halaman pertama dari Situs Bhre Kahuripan. Yang halaman intinya terdapat mandapa dan candi utama. Jadi hipotesis ini masih kami telusuri,’’ tandas Pahadi. (vad/fen)