SEBAGAI sentra penghasil alas kaki, Kota Mojokerto memiliki banyak varian sandal jepit. Salah satunya adalah karya Joko Purnomo yang mengkreasikan sandal japit dengan sentuhan etnik.
Melalui tangan kreatif warga asal Lingkungan Kemasan, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon ini, sandal dikombinasi dengan berbagai bahan sehingga terkesan lebih unik. Pria yang akrab disapa Polenk ini menggunakan bahan kain goni untuk dikombinasikan pada sandal jepit.
Sentuhan serat kasar pada kain berwarna cokelat kehijauan itu pun menciptakan penampilan sandal menjadi lebih natural. Selain sebagai alas kaki, bahan goni juga digunakan sebagai tali dari sandal jepit. ’’Jadi, dari sisi tampilan lebih etnik. Karena goni kan terbuat dari bahan alam,’’ terangnya.
Menurutnya, sandal jepit tersebut cocok dipakai untuk kegiatan sehari-hari. Namun, karena seluruh bagian dibalut dengan kain goni, sehingga lebih pas digunakan di dalam ruangan.
Tak hanya itu, pria yang berkecimpung dalam produksi alas kaki sejak 2013 ini juga mengawinkan kain goni dengan bahan etnik lainnya pada sandal jepit. Di antaranya dengan memadukannya dengan kain tenun, kanvas motif, hingga batik. ’’Meski bahan sandal dari kulit, saya beri sentuhan dengan tiga bahan agar terkesan unik,’’ paparnya.
Kini, Polenk juga mulai mengembangkan kreasinya dengan menerapkan ecoprint pada produk alas kakinya. Selain diaplikasikan pada sandal, teknik pewarnaan pada kain dengan menggunakan bahan alami itu juga diterapkan pada jenis sepatu. (ram/fen)