PANDEMI Covid-19 menjadi titik balik bagi fasilitas pelayanan di dunia kesehatan. Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan utama dituntut untuk memiliki sumber daya tenaga kesehatan yang kapabel, kuat, dan selalu siap menghadapi berbagai persoalan kesehatan.
Pun demikian dengan RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo. Rumah sakit pelat merah di Kota Mojokerto ini terus berbenah. Tahun ini, prestasi gemilang berhasil diraih setelah dinyatakan lulus akreditasi tingkat paripurna, Sabtu (17/12).
Gelar itu diperoleh usai menjalani penilaian berdasarkan standar akreditasi Kemenkes tahun 2022 oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). ”Alhamdulillah. Setelah melalui beberapa tahapan penilaian. Mulai dari pemeriksaan dokumen kelayakan dan kelengkapan rumah sakit hingga wawancara,” ujar Wali Kota Ika Puspitasari.
Keberhasilan RSUD, lanjut Ning Ita, sapaan akrabnya, dalam meraih akreditasi tingkat paripurna ini juga merupakan hasil dari kerja sama, sinergi, dan kolaborasi antar fasyankes, pemerintah, dan swasta. Harapannya, ke depan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Mojokerto semakin meningkat. ”Karena dari pandemi Covid-19, kita sama-sama belajar. Bahwa kesehatan adalah kekuatan utama bagi kita untuk tetap bekerja, berkarya, dan berkontribusi untuk memberikan manfaat pada sekitar,” tutupnya.
Dalam proses akreditasi ini, RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo membentuk tim akreditasi yang diketuai oleh dr Estu Nila Widuri, Sp. S beserta 121 anggota tim. Itu dibagi menjadi 16 kelompok kerja (Pokja). Kemudian dari 16 kelompok tersebut, dikelompokkan lagi menjadi 4 kelompok besar. Rincinya, kelompok manajemen RS, pelayanan yang berfokus pada pasien, sasaran keselamatan pasien, serta program Nasional (PROGNAS). ”Masing-masing orang dalam tim memiliki tugas yang berbeda-beda. Namun secara garis besar, tim akreditasi bertugas mempersiapkan dan mengoordinasi persiapan penilaian akreditasi serta melakukan evaluasi terhadap implementasi kualitas pelayanan dan keselamatan pasien,” terang Ketua Tim Akreditasi RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo dr Estu Nila Widuri, Sp. S.
Adapun, pelaksanaan akreditasi dibuka oleh Direktur RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo dr. H. Sulaiman Rosyid, M.MKes serta dewan pengawas dan perwakilan civitas rumah sakit. Hari pertama diawali dengan wawancara oleh tiga surveyor. Kemudian, dilanjutkan dengan telaah dokumen. ”Meliputi panduan, pedoman kerja, standar prosedur operasional (SPO), dokumen kepegawaian, kependidikan, rekam medis, dan sebagainya,” tambah Estu.
Di hari kedua dan ketiga dilakukan telusur lapangan (ruangan) guna menilai kesesuaian antara dokumen dengan pelaksanaan di lapangan. Mulai dari IGD, peninjauan ambulans, ICU, instalasi rawat jalan dan rawat inap, instalasi bedah sentral, instalasi farmasi, instalasi gizi, CSSD, laundry, dan kamar jenazah. (oce/ron)