Usai Gagal Utang Dana PEN
KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Setelah membatalkan rencana utang dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), RSUD RA Basoeni memutuskan bakal merombak tata letak fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Meski dengan gedung terbatas, rumah sakit pelat merah ini menyatakan tetap akan menyediakan poli baru tahun ini.
Direktur RSUD RA Basoeni dr Rasyid Salim mengatakan, tahun ini tidak melakukan pembangunan sedikit pun. Menyusul, dibatalkannya rencana peminjaman dana PEN tahun lalu. Namun, rumah sakit tersebut tetap mencanangkan poli anyar yang akan digulirkan tahun ini. ”Kita fokus pengembangan di dalam rumah sakit, mungkin ada perombakan untuk tata layout-nya lebih dimaksimalkan dengan gedung yang ada,” katanya.
Salah satunya yakni penambahan poli pelayanan khusus anak. Saat ini, pihaknya berfokus menambah beragam pelayanan poli yang dikhususkan bagi pasien anak atau poli khusus anak dipecah menjadi beberapa bagian. ”Saat ini yang sudah tersedia baru poli anak dan poli kejiwaan anak. Tahun ini, bakal kita kembangkan untuk layanan khusus pasien anak. Sehingga bisa menjadi rumah sakit khusus anak juga,” ulas dia.
Tak hanya itu, pihaknya juga bakal menambah kapasitas ruang tunggu pendaftaran. Sebab, ruang tunggu yang ada saat ini melebihi kapasitas pengunjung. ”Ini juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Sehingga, rencana luas ruang tunggu pendaftaran nanti akan dilebarkan lagi,” imbuh dokter spesialis kedokteran jiwa ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan RSUD RA Basoeni dr Wiwik Kusnul Latifah menambahkan, sedianya pengembangan layanan poli anak itu akan menggunakan salah satu ruang rawat inap kelas tiga. Ruang rawat inap yang terdiri dari sepuluh bed itu bakal dialihkan ke ruang rawat inap isolasi TBC. ”Yang isolasi TBC kita jadikan satu dengan ruang isolasi Covid-19, karena sama-sama penyakit infeksius. Yang jelas nanti, rencananya satu deret gedung itu dipermak khusus layanan untuk pasien anak,” papar dia.
Dikatakannya, proses perombakan ini bakal memakan waktu rehab selama dua bulan. Sedang untuk ruang tunggu, tegas Wiwik, bakal ada perluasan ruangan. Yakni dengan mengubah tatanan letak tempat duduk yang ada saat ini. Kursi yang tersedia di ruang tunggu sekarang, hanya mampu menampung kapasitas 60 orang. ”Mungkin nanti letaknya yang diubah, jadi menghadap ke utara semua agar lebih efisien. Dengan perencanaan ini, kemungkinan bisa menambah sekitar 20 kursi,” tandasnya. (oce/ron)