RSUD RA Basoeni juga memberikan pelayanan khusus untuk membangun derajat kesehatan anak sejak di masa kandungan. Melalui inovasi Bunyi Sehati atau akronim dari Bunda dan Bayi Sehat Idaman Hati, ibu hamil (bumil) dengan risiko tinggi (risti) akan mendapat prioritas untuk bisa mendapat penanganan persalinan di rumah sakit.
Direktur RSUD RA Basoeni, dr Rasyid Salim SpKJ (K) Psikiater Anak dan Remaja memaparkan, program Bunyi Sehati dilakukan dengan memberikan pelayanan persalinan bagi bumil risti. Dengan menyiagakan ambulans 24 jam, armada siap melakukan jemput bola dari rumah pasien ke rumah sakit. ”Kapan pun ambulans siap menjemput pasien ibu hamil dengan risiko tinggi agar bisa melahirkan di rumah sakit,” ujarnya.

Karenanya, RSUD RA Basoeni menjalin kerja sama dengan puskesmas untuk mengetahui bumil dengan status risiko tinggi dan hari perkiraan lahir. Langkah itu juga sebagai bentuk preventif untuk meminimalisir angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Selain itu, RSUD RA Basoeni juga memiliki layanan unggulan lainnya bagi bayi yang mengalami gangguan kesehatan. Khususnya yang memerlukan tindakan operasi atau bedah. Baik karena hipospadia, fimosis, maupun kelainan bawaan lainnya. ”Karena di RSUD RA Basoeni memiliki dokter spesialis khusus bedah anak,” imbuhnya.

Berbagai pelayanan kesehatan lainnya juga terus ditingkatkan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Di sisi lain, RSUD RA Basoeni juga tetap membuka saran dan kritik melalui Lapor Baz.
Dikatakan dr Rasyid, layanan peduli pelanggan itu difasilitasi untuk menerima segala pengaduan terkait pelayanan di rumah sakit. Masyarakat bisa membuat pengaduan secara langsung ke ruang Lapor Baz di RSUD RA Basoeni, atau menghubungi nomor 0857 4957 4164 maupun mengakses laman www.rsudrabasoeni.mojokertokab.go.id. ”Semua pengaduan akan langsung kami respons untuk meningkatkan pelayanan di RSUD RA Basoeni,” pungkanya. (ram/ron)