24.8 C
Mojokerto
Sunday, June 11, 2023

Minim Tenaga, Program Dinkes Kabupaten Mojokerto Terancam Tak Berjalan

KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Jelang tutup tahun, realisasi bantuan operasional kesehatan (BOK) masih belum maksimal. Sejumlah puskesmas kesulitan menyerap anggaran yang sudah dialokasikan sebesar Rp 25,5 miliar.

Kepala Dinkes Kabupaten dr Ulum Rokhmat Rokhmawan mengatakan, hingga Oktober, serapan dana BOK yang dialokasikan untuk 27 puskesmas ini baru menyentuh 70,97 persen. Belum optimalnya penyerapan ini, diakui Ulum akibat progres pencairan bantuan yang baru turun Juni lalu. ’’Karena turunnya baru pertengahan tahun ini. Sehingga proses penyerapannya juga agak sulit untuk akhir tahun,’’ bebernya.

Ulum menyebutkan, anggaran senilai Rp 25,5 miliar itu dialokasikan untuk penyelenggaraan 19 program peningkatan kesehatan di puskesmas. Rincinya, untuk bidang pelayanan kesehatan sebanyak dua program, bidang sumber daya kesehatan satu program, bidang kesehatan masyarakat 12 program dan bidang pencegahan serta pengendalian penyakit meliputi empat program. ’’Yang paling banyak untuk program kesmas (kesehatan masyarakat). Karena ada pendampingan program dan bantuan untuk peningkatan kesehatan masyarakat. Mulai dari bayi hingga lansia,’’ ujar Plt Direktur RSUD RA Basoeni ini.

Baca Juga :  Diparkir di Balai Desa, Motor Sekdes Penompo Mojokerto Raib Digondol Maling

Selain akibat waktu pencairan BOK yang terlambat, Ulum beralasan, sejumlah program kesehatan terancam tak bisa berjalan tahun ini. Pasalnya, tenaga pelaksana lapangan di puskesmas minim. ’’Tenaganya terbatas. Jadi, kalau dipastikan serapannya seratus persen tahun ini, sepertinya nggak bisa,’’ imbuh dia.

Dari 27 puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan tersebut, besaran dana BOK yang diterima masing-masing puskesmas berbeda. Tahun ini, anggaran BOK paling banyak diterima Puskesmas Puri dengan total Rp 1,3 miliar. Sedangkan, alokasi dana BOK paling rendah yakni Puskesmas Lespadangan dengan jumlah Rp 608 juta. ’’Jumlah besaran yang diterima puskesmas bervariasi. Tergantung dari jumlah penduduk, luas wilayah dan petugas puskesmasnya,’’ tukasnya.

Baca Juga :  Buaya Muara yang Diawetkan sebagai Jimat Penangkal Banjir

Lebih lanjut, dana BOK sendiri merupakan dana yang ditransfer dari pemerintah pusat. Untuk penyalurannya, dana tersebut dikirim ke kas daerah, diteruskan ke Dinkes lalu dicairkan oleh pihak puskesmas untuk disalurkan ke petugas dan kader di puskesmas sesuai bidang program kesehatan yang dijalankan. (oce/ron)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/