Keaktifan Ortu Minim, Dinkes PPKB Gencarkan Swepping
KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Target capaian imunisasi penyakit campak dan rubella alias Measles Rubella (MR) di kota meleset. Kemenkes Pusat menargetkan imunisasi rampung pada Agustus. Akan tetapi, hingga awal September, capaian baru menyentuh 79,23 persen.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto dr Lily Nurlaily mengatakan, percepatan imunisasi MR nyatanya tak semudah yang dibayangkan. Sebab, banyak anak balita yang menderita sakit saat giliran pemberian imunisasi. Tak hanya itu, banyak juga orang tua yang masih enggan datang ke posyandu agar anak mereka diimunisasi.
Hal tersebut mempengaruhi pelaksanaan imunisasi MR yang akhirnya berjalan lamban menuju target. ’’Harusnya akhir Agustus kemarin sudah selesai. Namun, sampai saat ini cakupan imunisasinya masih belum dalam posisi aman. Karena banyak yang anak yang sakit dan kurang aktifnya ortu datang ke posyandu,’’ ujarnya.
Evaluasi harian pun dilakukan. Khususnya di wilayah dengan capaian imunisasi MR yang masih rendah. Harapannya, agar layanan posyandu lebih dimaksimalkan. Tak hanya itu, pihaknya juga lebih gencar melakukan sweeping dan jemput bola agar capaian target bisa terealisasi. ’’Mulai hari ini (kemarin), kami lakukan sweeping dengan penggerakan sasaran melibatkan lintas sektor,’’ ulasnya.
Data Dinkes menyebutkan, imunisasi MR menyasar anak usia 9-59 bulan. Target imunisasi sebanyak 6.701 anak. Hingga kemarin (2/9), realisasinya baru menyentuh 79,23 persen. Padahal, sesuai target dari Kemenkes, pelaksanaan BIAN di daerah harus bisa menuntaskan target sasaran dalam kurun waktu sebulan. ’’Percepatan setiap harinya terus dilaksanakan. Namun, kadang rencana tidak sesuai dengan sasaran,’’ imbuh dia.
Mantan Kepala Puskesmas Mentikan ini berharap agar masyarakat dapat bekerja sama untuk mendukung pelaksanaan imunisasi MR dalam BIAN 2022. Pihaknya mengimbau orang tua agar tidak ragu terhadap pemberian imunisasi MR pada anaknya. ’’Sebelum petugas kesehatan melakukan imunisasi pada anak, pasti kami memberikan sosialisasi dulu. Kegiatan ini juga penting untuk kesehatan anak agar terhindar dari penyakit campak,’’ tandasnya. (oce/fen)
