Budal mancing numpak Pajero
Gak entuk iwak sampek sore
Ate rabi kudu eroh njobo njero
Getun mburi lek tibake bojo matre
NASIB sedih tengah menggelayuti Mukiyo (nama samaran). Pernikahan seumur jagung terancam kandas. Ia ditinggalkan Tulkiyem (juga nama samaran), sang istri karena tak bisa memenuhi permintaannya.
Istri Mukiyo memang tergolong matre. Minta apapun harus dituruti. Gaya hidupnya bak sosialita. Barang-barangnya pun harus branded. Mukiyo mengaku kaget dengan tabiat sang istri. Pasalnya, saat mereka pacaran, istrinya itu tampak sederhana.
Bahkan makan di angkringan pun, sang istri tak pernah menolak. ’’Yo nggak tahu wes, kok isok berubah kayak gitu. Beda 180 derajat,’’ ujarnya di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Mojokerto.
Sebenarnya Mukiyo tak masalah istrinya minta sesuatu. Yang menjadi masalah, pekerjaan Mukiyo saat ini hanya seorang buruh bangunan. Gajinya tak seberapa. Dia bisa menuruti kemauan sang istri, asalkan saat tabungannya terkumpul. ’’Lha nek carane ngene terus, bukane tabungan sing mlumpuk. Utange tambah akeh,’’ papar warga Kecamatan Dlanggu ini.
Lantaran penolakan Mukiyo dalam memenuhi keinginan Tulkiyem, ia ditinggalkan begitu saja. hidupnya kian merana. Sudah ditinggalkan sang istri, utang dimana-mana dan tak kunjung terbayar. Akhirnya dia pun memilih menjatuhkan talak cerai si istri ke meja hijau. ’’Wong gak tau minggat ke mana, aku ikhlas nanggung utange kabeh,’’ tandasnya. (oce/fen)