25.8 C
Mojokerto
Sunday, June 11, 2023

Pelajar SMA Dicabuli, Dirampok, lalu Disuruh Selfie Mesum

MOJOKERTO – Tren kejahatan di pengujung tahun 2018 cenderung meningkat. Bahkan, kejahatan yang dilakukan komplotan pelaku kian berani.

Tidak hanya membawa kabur motor, namun para pelaku perampokan juga mencabuli korbannya. Yakni, RZ, 16 dan NP, pelajar asal Desa Canggu, Kecamatan Jetis. Kemarin pelaku berjumlah dua orang ini ditangkap dan ditahan di Mapolresta Mojokerto.

Mereka adalah Eko Nugroho, 23, warga Dusun Selorejo, Desa Tlogo Geneng dan Suparno, 30, Dusun Sapon, Desa Pamotan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan. ’’Keduanya kami tangkap setelah terlibat curas disertai perbuatan cabul,’’ kata Kapolresta Mojokerto, AKBP Sigit Dany Setiyono, saat pers rilis di mapolres kemarin.

Kedua pelaku diamankan di dua lokasi berbeda. Eko ditangkap di rumahnya, sedangkan Suparno diamankan di wilayah Batang, Jateng. Bahkan, karena melawan, petugas terpaksa melumpuhkan keduanya dengan tembakan.

Supano ditembak di kedua kakinya, sedangkan Eko di kaki kiri. Sejumlah barang bukti turut disita polisi. Di antaranya, dua  handphone (HP), empat dompet berisi uang tunai Rp 600 ribu, satu unit sepeda motor Honda Beat nopol S 5306 NY, dan dua tas sekolah berisi buku pelajaran.

Baca Juga :  Asyik Ngamar, Sepasang Muda-Mudi Diobrak Satpol PP

Sigit menegaskan, keduanya ditangkap setelah terbukti melakukan perampokan terhadap RZ dan NP awal November lalu. Saat itu, siswa-siswi tingkat SMA di wilayah Puri ini pulang mengendarai Honda Beat Nopol S 5306 NY warna merah.

Nahas, di jalan persawahan Dusun Sukodono, Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, korban dikejutkan dengan kehadiran dua orang tak dikenal mengendarai sepeda motor Suzuki Sogun nopol L 3953 RG.

Seketika itu korban dipaksa berhenti. ’’Sambil membawa sepotong kayu, korban dipaksa menyerahkan tas, dompet dan HP,’’ tandasnya. Tak hanya itu, setelah mendapatkan barang yang diminta, kedua korban diarahkan ke lahan tebu yang berjarak 100 meter dari jalan raya.

Korban korban sempat berontak dan melawan. Namun, upaya itu gagal setelah mereka diancam para pelaku. Dalam ladang tebu, kedua kaki korban diikat menggunakan tali sepatu milik mereka sendiri.

’’Kedua korban juga ditelajangi, kemudian dipaksa berpose mesum dan difoto pelaku menggunakan HP miliknya,’’ terangnya. Bahkan, untuk korban perempuan, NP, dipaksa melakukan mengoral kemaluan pelaku.

Baca Juga :  19 Suporter Arema Ajukan Perlindungan ke LPSK

Beruntung, tidak sampai terjadi persetubuhan. Korban berhasil menolak setelah menggigit kemaluan pelaku. ’’Tapi, karena hal itu, korban mendapat penganiayaan dari pelaku,’’ tuturnya.

Setelah para pelaku puas, keduanya meninggalkan korban dalam kondisi telanjang dengan kaki terikat di tengah tebu. Pelaku juga membawa barang berharga korban. Yakni, HP, tas, dan sepeda motor.

Beruntung, tak lama setelah ditinggal, kedua korban berhasil melepas ikatan. Dalam kondisi panik dan shock, kedua korban lantas menuju ke rumah temannya tak jauh dari lokasi untuk meminta bantuan.

’’Hasil penyelidikan, pelaku (Suparno, Red) ternyata residivis,’’ ungkapnya. Sebelumnya, Suparno pernah divonis 7 tahun penjara akibat melakukan curanmor di wilayah Jateng. ’’Saya tidak ada niatan, timbul spontanitas,’’ kilah Suparno.

Sementara itu, di sisi lain, petugas juga menembak pelaku pembobolan konter Bejo Cell, Selamet Sugianto, 43, warga Dusun/Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Pelaku yang diringkus di rumahnya terpaksa dilumpuhkan pada betis kirinya karena melawan petugas. 

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/