GONDANG, Jawa Pos Radar Mojokerto – Sagi, 58, warga Dusun Slawe, Desa Padi, Kecamatan Gondang, hilang. Dia diduga hanyut terbawa arus Sungai Pikatan, Kamis (27/2). Yakni, bersamaan hujan lebat mengguyur wilayah selatan.
Adi Suyitno, tetangga korban, mengatakan, dugaan itu muncul lantaran hilangnya korban bersamaan dengan peningkatan debit air Kali Kromong, Kecamatan Pacet, Rabu (26/2). Hingga menyebabkan banjir di kawasan wisata tersebut. Dengan kondisi tersebut, sungai yang berada di bawahnya juga mengalami peningkatan debit air. Termasuk Sungai pikatan.
Sekitar pukul 17.00, korban diketahui keluar melalui pintu belakang menuju sungai. ’’Kata anak saya, pada waktu itu arus sungai sangat deras. Kemudian Pak Sagi berjalan ke arah sungai,’’ ungkapnya.
Hilangnya korban diketahui sekitar pukul 04.30 dini hari kemarin. Ketika istri korban, Tamsiah, 50, mencari di rumah yang biasa ditempati. Korban memang sering tinggal sendiri. Sedangkan istrinya tingggal di rumah di gang sebelahnya. ’’Biasanya tiap pagi, dia sering mengantar istrinya belanja. Tapi tadi (kemarin red) saat istrinya datang, Pak Sagi tidak ada di dalam rumahnya,’’ katanya
Kondisi rumah saat itu, pintu belakang terbuka. Barang milik korban berupa nasi bungkus masih utuh terbungkus plastik di meja bersanding dengan sebungkus rokok. Sementara sabit yang biasa dipakai mencari rumput juga masih ada. Bahkan sandal jepitnya ada. ’’Terus dompetnya yang berisi uang dan KTP juga ada,’’ tandasnya.
Peristiwa itu membuat warga setempat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto beserta puluhan relawan terjun ke sungai melakukan pencarian. Mulai dari sungai belakang rumah korban hingga ke Sungai Brangkal. Bahkan tim Basarnas ikut melakukan penyisiran. ’’Sejumlah relawan yang ada di Mojokerto semuanya turun menyisir sungai,’’ kata M. Zaini, kepala BPBD Kabupaten Mojokerto.
Upaya pencarian yang dilakukan sejak pukul 10.00 hingga pukul 18.30 kemarin belum membuahkan hasil. Pencarian pun dihentikan karena cuaca tidak mendukung. Rencananya akan dilanjutkan pagi ini. ’’Untuk sementara pencarian kami hentikan, karena cuaca tidak memungkinkan,’’ tandasnya.
Langkah lain, lanjutnya, yakni meminta bantuan camat wilayah yang dilalui sungai. Seperti Gondang, Dlanggu, Jatirejo, Puri, dan Sooko, untuk mengerahkan potensi di wilayahnya masing-masing membantu pencarian. ’’Karena di Dam Slawe setelah dicari di pintu air, bahkan dibuka, korban tidak ditemukan,’’ pungkasnya. (hin)