MOJOKERTO – Temuan kerangka manusia di Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Senin (24/7) lalu terus diburu polisi dalam mengungkap identitasnya. Kali ini, Polsek Jetis bersama Satreskrim Polresta Mojokerto kembali menyelidiki temuan tersebut berdasarkan hasil olah TKP (tempat kejadian perkara). Hasilnya, petugas menemukan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan kerangka misterius tersebut berjenis kelamin perempuan.
Sebelumnya, Polsek Jetis mendapat laporan dari Mistar, 55, warga Desa Surut, Kecamatan Dawarblandong yang menemukan kerangka manusia di sebuah lahan hutan (persil) Jati, tepatnya di petak 70 RPH Kupang Desa Mojorejo, Senin (24/7) siang.
Saat itu, Mistar sedang mencari kroto tiba-tiba melihat sebongkah benda bulat mirip bola sepak. Dia pun mencoba mendekati dan mengamati benda tersebut lebih dekat. Namun, betapa kagetnya Mistar saat mengetahui benda yang dipegang itu ternyata tengkorak manusia. Disampingnya, berserakan pula sejumlah tulang belulang manusia bercampur daun Jati kering. Dengan perasaan bingung, dia pun mencoba melaporkan temuan tersebut ke perangkat desa setempat.
Lalu, bersama Kepala Desa, Mistar diantar ke Polsek Jetis untuk menelusuri asal usul dan penyebab adanya kerangka manusia. Dari hasil olah TKP sementara, polisi menemukan sejumlah alat bukti di sekitar lokasi yang menguatkan dugaan jika kerangka manusia itu adalah jasad seorang perempuan. Yakni, adanya pakaian berwarna putih berbentuk baby doll atau baju tidur. Lalu, ditemukan pula rok pendek berbahan jins bermodel masa kini dilengkapi celana dalam dan bra berwarna biru tua.
’’Pelapor awalnya mengira mirip bola sepak. Saat kita olah TKP, ada temuan berupa pakaian jenis wanita seperti celana dalam, bra dan rok jins di lokasi. Jasadnya sudah tinggal kerangka, sehingga sulit untuk dikenali wajahnya,’’ terang AKP Suhariyono, Kasatreskrim Polresta Mojokerto saat dikonfirmasi Rabu (26/7).
Ya, selain hanya berupa tulang dan tengkorak, di sekitar lokasi juga tidak ditemukan satupun petunjuk yang mengarah pada identitas korban atau jasad tersebut. Tak hanya itu, saat ditemukan jasad tersebut sudah berbentuk kerangka yang berserakan di tanah. Sehingga, polisi kesulitan mengidentifikasi maupun mengenali temuan itu untuk diungkap penyebab kematiannya.
Satreskrim kini masih menyelidiki temuan tersebut berdasarkan keterangan saksi-saksi di sekitar lokasi sesuai kondisi dan situasi sebelum kerangka tersebut ditemukan. ’’Kita masih menyelidiki oleh tim identifikasi, karena tidak ada petunjuk identitas di sekitar lokasi. Barangkali ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, bisa lapor kepada kami,’’ pungkasnya.