24.8 C
Mojokerto
Sunday, April 2, 2023

Dikira Tidur, Purnawirawan TNI Tak Bernyawa

PURI, Jawa Pos Radar Mojokerto – Seorang purnawirawan TNI AL ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya. Dikira terlelap, korban meninggal sembari menggenggam inhaler. Diduga, korban meninggal akibat penyakit komplikasi yang dideritanya kambuh.

Korban adalah Agus Pardianto, 56. Kali pertama, warga Perum Puri Kencana Desa Sumbergirang, Kecamatan Puri, itu didapati tidak bernyawa oleh putrinya, Yesi Dwi Novianti, 22, sekitar pukul 17.00 Minggu (24/4). Di hari itu, korban beraktivitas seperti biasa. Tidak mengeluhkan kondisi kesehatannya. Hingga Agus beranjak ke dalam kamarnya.

Sore harinya, Yesi berupaya membangunkan korban. Namun, korban tidak bergeming. Yesi yang mulai panik saat mendapati tubuh ayahnya yang mulai dingin dan terbujur kaku. Terus tidak merospon, putri korban yang panik lantas melapor ke ketua RT setempat. ’’Mendapati korban sudah meninggal dan melapor ke ketua RT, putri korban langsung memberitahu kejadian tersebut ke kakaknya untuk diteruskan ke Polsek Puri,’’ ujar Kanit Reskrim Polsek Puri Ipda Suparno.

Baca Juga :  Kejam! Karyawan Toko Gorden di Mojokerto Dihabisi Lalu Dibuang ke Jurang

Bersama petugas medis Puskesmas Puri, anggota piket Polsek Puri langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP). Usai dilakukan pemeriksaan medis, korban dinyatakan sudah tidak bernyawa. Kepolisian lantas menelusuri penyebab meninggalnya Agus. ’’Korban merupakan purnawirawan TNI AL. Sehari-harinya korban ini bersama putrinya di rumah (Yesi). Saat kejadian, putrinya ini mengira kalau korban tidur (siang) seperti biasa. Oleh karena itu, saksi beraktivitas seperti biasa,’’ sebutnya.

Petugas yang melakukan olah TKP tidak menemukan adanya kejanggalan atas tewasnya pensiunan TNI itu. Hasil visum pada jasad korba pun tidak menunjukkan adanya tanda-tanda bekas kekerasan. ’’Hasil visum tidak ada luka bekas kekerasan. Saat meninggal korban didapati tengah memengan inhaler. Itu karena korban punya riwayat penyakit pernafasan. Diduga korban meninggal karena penyakit hipertensi, asma, dan diabetnya kambuh,’’ ujarnya.

Baca Juga :  KPK Geledah Rumah Rafael Alun Trisambodo

Suparno menambahkan, pihak keluarga sepakat tidak melakukan autopsi pada jasad korban lantaran telah menerima peristiwa itu sebagai takdir. Sehingga, jasad korban lantas dimakamkan di pemakaman desa setempat di hari yang sama. ’’Pihak keluarga sepakat untuk tidak melakukan autopsi pada jasad korban dan korban punya sejumlah riwayat penyakit. Pihak keluarga juga sudah menandatangani surat pernyataan untuk tidak menuntut secara pidana dan perdata kepada siapapun,’’ tandasnya. (vad/fen)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/