23.2 C
Mojokerto
Tuesday, June 6, 2023

Polres Mojokerto Kota Larang Jual-Beli Petasan hingga Konvoi Motor

Terbitkan Aturan Aktivitas selama Ramadan

KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Tingginya angka kriminalitas selama bulan ramadan memaksa Polres Mojokerto Kota memitigasi sejumlah potensi gangguan keamanan dan ketertiban. Bahkan, kepolisian terpaksa menerbitkan sejumlah larangan aktivitas masyarakat yang berpotensi mengganggu kondusivitas dan ketentraman.

Mulai dari jual-beli petasan, konvoi kendaraan bermotor, hingga penukaran uang tanpa pengamanan. Tiga aktivitas tersebut dianggap polisi dapat memicu terjadinya tindak kriminalitas yang selama ramadan berjalan. Sehingga mengganggu konsentrasi ibadah puasa khususnya utamt muslim di Kota Mojokerto.

’’Khususnya bagi pemuda, agar tidak melakukan konvoi dan berkendara menggunakan knalpot brong, karena identik dengan kegiatan balap liar,’’ tegas Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria kemarin. Wiwit menjelaskan, penerbitan tiga larangan tersebut berkaca dari beberapa peristiwa yang sempat terjadi pada ramadan-ramadan sebelumnya.

Baca Juga :  Ini Lho Kiat Mengatur Anggaran Bukber saat Ramadan

Di mana, banyak sekali aksi-aksi yang tak diduga polisi muncul lantaran minimnya sosialisasi bahaya yang ditimbulkan. Ia pun mencontohkan konvoi ngabuburit menggunakan iring-iringan motor knalpot brong di jalan raya yang dinilai bisa memicu kemarahan warga atau pengendara lain hingga terjadi gesekan.

Ada pula jual-beli petasan atau kembang api yang dinilai bisa memunculkan korban luka bakar akibat letusan yang ditimbulkan. Belum lagi besarnya transaksi keuangan, baik di perbankan maupun di pusat perniagaan yang kadang tanpa pengawalan petugas keamanan. Yang dapat memicu munculnya aksi perampokan dan peredaran uang palsu, khususnya di penghujung ramadan nanti. ’’Bagi nasabah bank, jika akan melaksanakan transaksi sebaiknya mendapatkan pengawalan dari kepolisian,’’ tambahnya.

Baca Juga :  Pabrik Baja Terbakar, Lima Jam, Api Tak Padam

Wiwit juga berpesan kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga kondusivitas keamanan dan ketertiban. Tidak hanya tradisi atau aktivitas saat puasa, aktivitas harian juga wajib diantisipasi agar tidak terjadi tindak kriminalitas hingga mengganggu ketentraman masyarakat. ’’Kami juga terus mengawasi peredaran obat-obat terlarang dan penyalahgunaan narkoba,’’ pungkasnya. (far/fen)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/