KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Lapas Kelas II-B Mojokerto menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu kemarin (24/3) siang. Itu setelah petugas memeriksa barang milik pengunjung berinsial AI yang hendak dititipkan ke narapidana bernisial RF.
Sedikinya, 10 klip berisi serbuk kristal diduga sabu-sabu diselipkan dalam tahu isi. Kepala Lapas Kelas II-B Mojokerto Dedy Cahyadi menerangkan, penggagalan upaya penyelundupan barang terlarang itu bermula ketika pelaku datang untuk menitipkan barangnya ke salah satu warga binaan pemasyarakat (WBP).
Setelah pelaku mengisi daftar hadir di loket pendaftaran petugas memeriksa barang yang akan dititipkan. ”Sesuai dengan SOP (standar operasional prisedur), kita yang di bagian penitipan melakukan pemeriksaan barang terhadap ibu-ibu yang membawa barang titipan makanan yaitu tahu isi,” ungkapnya kemarin malam.
Di tengah proses penggledahan sekitar pukul 09.45 itu, petugas menemukan kecurigaan terhadap tahu isi yang dikirimkan. Setelah dicek, ternyata terdapat bungkusan plastik klip berisi serbuk kristal berwarna putih yang diselipkan dalam tahu isi.
”Ketika dibuka satu kok isinya plastik. Setelah dibuka lagi ternyata ada barang lain yang diselundupkan. Terus setelah kita dalami dan periksa diduga narkotika jenis sabu-sabu,” ungkapnya.
Dari sekitar satu kresek gorengan itu, pihaknya menemukan 10 tahu isi berisi bungkusan sabu-sabu. ”Ada 10 paket kecil dalam plastik transparan yang dimasukkan dalam tahu isi,” imbuhnya. Petugas kemudian segera mengamankan pengunjung dan barang kirimannya tersebut.
Adanya temuan ini pihaknya langsung berkoordinasi dengan Satresnarkoba Polres Mojokerto Kota. ”Dan sekarang sedang ditindaklanjuti dari teman-teman kepolisian,” terangnya. Saat ini, kasus percobaan penyelundupan ini sedang dalam penyelidikan kepolisian.
Dedi menegaskan, pemberantasan peredaran narkotika menjadi atensi serius pihaknya. Bahwa modus penyelundupan narkotika bisa dilakukan dengan cara apa pun. Termasuk dengan diselipkan di dalam tahu isi.
”Kita niatnya memberi informasi ke masyarakat bahwa ada modus penyelundupan seperti ini terjadi di Lapas Mojokerto. Karena untuk lebih jauh ini masih dikembangkan penyidik kepolisian,” pungkasnya. (adi)
