KEMLAGI, Jawa Pos Radar Mojokerto – Sesosok pria paro baya ditemukan tewas gantung diri di Pondok 99 di Dusun Pandan Toyo, Desa Pandankrajan, Kecamatan Kemlagi, Rabu (22/3) petang. HM, 43, yang menderita gangguan jiwa sejak puluhan tahun silam itu ditemukan menggantung di kamar tempatnya menjalani terapi kejiwaan, pukul 17.30. Korban ditemukan oleh rekan sekamarnya, Rusdiawan dan Hendro yang terbangun melihat jasad korban sudah terlilit kain sarung di atas pintu kamar.
Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, Iptu MK. Umam mengatakan, tanda-tanda korban hendak bunuh diri sudah dirasakan beberapa jam sebelumnya. Di mana, HM sempat hendak bunuh diri yang dinilai sebagai solusi terbaik atas penderitaan yang ia alami. Namun kalimat tersebut tak digubris hingga korban akhirnya sudah ditemukan tak bernyawa di kamar. ’’Sebelumnya di hari itu juga, korban sempat bilang ke rekannya dengan kata-kata ’’Ngene iki enake gantung diri’’,’’ ujarnya.
Tak hanya rekannya, aksi percobaan bunuh diri sejatinya juga sempat dilakoni korban beberapa kali di rumah, Namun gagal lantaran tepergok keluarganya sendiri. Bahkan, korban juga sempat diterapi di Pondok Among Budaya di Penjalu Trowulan agar emosi dan kejiwaan korban bisa terkontrol. Namun cara itu belum juga membuatnya stabil. Hingga akhirnya korban dibawa ke Pondok 99 sebagai tempat penampungan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) binaan Sriasih sejak Januari hingga ditemukan tewas, Rabu (22/3). ’’Sebelumnya pernah dirawat di Pondok Among Budaya di Kecamatan Trowulan. Sementara di pondok 99, baru 1,5 bulan,’’ tambahnya.
Umam menambahkan, pihak Polsek Kemlagi tak bisa melanjutkan proses otopsi lantaran keluarga korban menolaknya. Padahal, petugas sempat menjalani olah TKP usai pemilik Pondok melapor kejadian tersebut. Beberapa keterangan saksi dan barang bukti seperti kain sarung warna biru juga sudah dikumpulkan guna membuktikan aksi tersebut apakah benar murni bunuh diri atau ada unsur kesengajaan. ’’Pihak keluarga membuat surat pernyataan agar tidak dilakukan otopsi dan tidak menuntut terhadap siapa pun dengan kematian korban,’’ pungkasnya. (far/ron)