MOJOKERTO – Sidang pembuktian pasangan terdakwa kasus aborsi bayi, Dimas Sabhra Listianto, 21, dan Cicik Rocmatul Hidayati, 21, kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto Rabu (23/1).
Dalam sidang pembuktian dipusatkan di ruang Candra tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksanaan Negeri (Kejari) Mojokerto mendatangkan empat saksi dari Puskesmas Gayaman.
Di antaranya, Wisno Eko sebagai perawat, Ovi Oktaviani sebagai bidan, dr Amalia, dan dr Rizki Ana Wijayanti. Wisno Eko memberikan kesaksian pada saat kedua terdakwa tiba di Puskemas Gayaman.
Dirinya dipanggil terdakwa dan diminta untuk melihat di dalam jok motor Nmax yang dikendarai terdakwa. Yakni, untuk memastikan apakah bayi dalam jok motor itu masih dalam keadaan hidup atau sudah meninggal.
Lalu, lanjut Eko, karena melihat sang bayi dalam keadaan lemah, dia langsung mencari dr Amalia dan bidan Ovi Oktaviani untuk segera mengecek keadaan bayi tersebut. ”Tapi, pas saya tanya ke terdakwa, siapa orang tuanya, mereka (Cicik dan Dimas, Red) tidak ada yang mengaku. Ya saya juga bingung,’’ katanya saat memberikan kesaksian dihadapan ketua majlis hakim Hendra Hutabara.
Ovi Oktaviani juga memberikan kesaksian yang mengejutkan. Karena saat kondisi bayi semakin kritis dan terlihat pucat, dia memutuskan untuk merujuknya ke Rumah Sakit Gatoel di Jalan Raden Wijaya Kota Mojokerto.
Setibanya di rumah sakit, kata Ovi, dia melihat sang bayi sudah dalam keadaan tak bernyawa. ”Pada saat itu, yang ikut ke RS Gatoel saudara Dimas. Dan Cicik tetap di puskesmas,’’ terangnya.
Namun, lanjut Ovi, dia sempat menanyakan kepada terdakwa siapa sebenarnya orang tua sang bayi tersebut. Dimas, lanjut Ovi, menjawab, bahwa bayi tersebut mereka temukan dalam sebuah kardus di jalan kawasan Pacet. ”Saya langsung kaget aja,’’ tambahnya.
Sementara itu, kuasa hukum terdakwa Kholil Askohar menyatakan, kliennya tidak keberatan dengan kesaksian tersebut. Namun, pihaknya akan tetep mempertahankan pendapatnya.
Bahwa, pada saat kejadian, kedua terdakwa sudah memberikan perhatian penuh pasca sang bayi lahir. ”Sekali lagi, mereka tidak ada niat sedikitpun untuk membunuh. Dan mereka sudah berusaha agar bayi tetap hidup. Itu saja,’’ tandasnya. (ras)