Polisi Tambah Jam Patroli
JETIS, Jawa Pos Radar Mojokerto – Penduduk wilayah utara Sungai Brantas tengah diresahkan dengan teror begal. Terdapat laporan yang menyebutkan pelaku bersenjata tajam beraksi di jalur antarkecamatan Gedeg-Jetis. Sebagai langkah antisipasi, polisi bakal menambah jam patroli di jalur-jalur sepi.
Informasi adanya pelaku begal itu telah ditindak lanjuti Polsek Jetis. Pengakuan pelapor, begal beraksi di jalan cor dari arah selatan di Desa Kupang, Kecamatan Jetis. Di samping tak banyak kendaraan yang melintas, kawasan yang hanya dikelilingi sawah itu sepi saat malam hari. ”Informasinya pelaku membawa celurit duduk di tepi jalan. Pas ada sasaran langsung dikejar,” terang Kanitsabhara Polres Mojokerto Kota Iptu Masnahari.
Menurut dia, belum ada korban akibat aksi begal. Para pengendara berhasil lolos dari kejaran pelaku setelah memasuki kawasan permukiman. Kendati demikian, kejadian tersebut menjadi antensi kepolisian. Kini, pihaknya meningkatkan patroli di kawasan sepi. Durasi patroli yang biasanya hanya malam hari kini ditambah sampai subuh. Jam-jam itu menurutnya yang paling rawan aksi kejahatan. ”Waktu mau subuh begitu kan sepi-sepinya,” ucap dia.
Antisipasi kejahatan itu juga dilakukan oleh jajaran polsek lain dan tim kring reserse dari Satreskrim Polres Mojokerto Kota. Secara khusus, lanjutnya, terdapat beberapa daerah sepi yang rawan begal. Selain di Desa Kupang, patroli dilakukan di jalan cor di Desa Bendung-Mojolebak, Canggu, Parengan bawah tol, serta kawasan Hutan Watu Blorok.
Menurut dia, jalur-jalur itu sepi saat malam hari dan kerap dimanfaatkan untuk melancarkan aksi kejahatan. ”Pelaku kejahatan juga berpindah-pindah mencari tempat sepi. Kita terus maksimalkan pasukan,” pungkasnya. (adi/ron)