Sabu Sasar Pekerja Informal, Koplo Sentuh Pelajar
KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Satnarkoba Polres Mojokerto Kota menerima 20 laporan penggunaan narkoba berbagai jenis selama dua bulan terakhir. Sebagian besar penggunanya adalah kalangan menengah ke bawah dengan penghasilan minim.
Kasatnarkoba Polres Mojokerto Kota, AKP Edy Purwo mengatakan, 20 laporan atau pengaduan masyarakat (dumas) tersebut didominasi kasus konsumsi dua jenis obat-obatan terlarang, yakni pil koplo dan sabu. Untuk sabu, konsumennya kini telah menyasar para pekerja dengan penghasilan tak menentu atau serabutan. Seperti sopir, tukang parkir, hingga pedagang kali lima (PKL).
Termasuk pula anak-anak usia remaja atau usia SMP hingga SMA yang terdeteksi petugas turut dalam jaringan peredaran dan konsumsi jenis pil koplo. ’’Saat ini sudah merata terkait pengguna narkoba. Mereka diiming-imingi untuk menjaga daya tahan fisik,’’ ujarnya di sela-sela sosialisasi Bahaya Narkoba di Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, Jumat (17/3).
Selain iming-iming uang dan daya tahan fisik, Edy mengaku para pengedar juga mulai memodifikasi bentuk narkoba. Khususnya pil dobel L yang kini diganti warna dari putih ke kuning untuk mengelabuhi petugas. Biasanya, sasaran utama pelaku adalah kalangan pelajar dengan modus menawarkan rokok.
’’Ada juga yang berwarna kuning tulisan Y, biasanya disimpan di rokok. Sama ini juga jenis pil koplo yang kebanyakan dipakai anak-anak sekolah. Jika mengonsumsi ini lama-lama tidak nyambung. Jika diajak komunikasi, mereka sudah tidak paham tata krama,’’ tandasnya. Edy juga menghimbau kepada masyarakat, khususnya orang tua untuk jeli dalam memperhatikan buah hatinya.
Termasuk bagaimana mengenal para pengguna dari ciri fisiknya. ’’Cirinya, mata sayu dan merah, wajah lesu, dan mulut selalu selalu goyang tidak pernah diam,’’ pungkasnya. (far/fen)