JETIS, Jawa Pos Radar Mojokerto – Pengungkapan kasus pembunuhan dan penganiayaan di panti pijat Berkah Jalan Raya Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto menemui titik terang. Pelaku disebut-sebut sudah ditangkap kepolisian, Kamis (18/2).
Satreskrim Polres Mojokerto Kota membekuk pria terduga pelaku yang kabur di Kabupaten Magetan. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Mojokerto kabar penangkapan ini telah beredar luas di tengah warga Desa Mlirip melalui pesan WhatsApp (WA).
Dalam grup tersebut salah satu perangkat desa desa bahkan menyatakan pelaku pembunuhan yang dikabarkan asal Jombang telah ditangkap di Magetan. ”Alhamdulillah pembunuhnya sudah ketemu di Magetan. Sudah diringkus barusan. Sekarang di mobil,” tulisnya sekitar pukul 20.05.
Dikonfirmasi terkait kabar penangkapan ini, Kapolres Mojokerto AKBP Deddy Supriadi membenarkan kabar penangkapan pelaku. ”Semoga benar (penangapan pelaku di Magetan),” ungkapnya tanpa memberikan penjelasan detail.
Sebelumnya, insiden berdarah terjadi di panti pijat Berkah Jalan Raya Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Kamis siang (4/2) sekitar pukul 11.00. Seorang tukang pijit, Santi, 40, asal Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, tewas di tempat.Sedangkan, Tatik, 48, warga Dusun Kwangen, Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, yang saat itu sedang mengantarkan makanan ke lokasi tersebut turut menjadi korban.
Dia dibacok pelaku hingga mengalami luka berat di telinga kiri. Dalam peristiwa ini pelaku menghabisi nyawa korban dengan sebilah golok. Sebelumnya, korban sempat memijit pelaku selama 15 menit. Ketika itu, Tatik yang hendak mengantarkan makanan diminta menunggu di ruang tunggu. Pasalnya, dia masih melayani tamu alias pelaku. Namun, dari dalam bilik kamar tiba-tiba terdengar suara gaduh.
Tatik pun mendatanginya dan menemui Santi telah tersungkur tewas dalam kondisi setengah telanjang. Sementara itu, dia juga turut menjadi korban lantaran terkena sabetan golok di bagian telinga kiri. Setelah melakukan aksinya, dengan hanya memakai celana dalam, pelaku mengendarai sepeda motor Honda Beat kabur menuju arah timur.
”Keberadaan pelaku ini selalu berpindah-pindah tempat. Pernah kita kijar dari Jombang sampai Pasuruan,” tegas sumber terpercaya dari internal kepolisian. Sebelumnya, Kapolres Mojokerto AKBP Deddy Supriadi enggan menjelaskan lebih detail. Pejabat kepolisian dengan dua pundak di melati ini mengaku pihaknya masih melakukan pengejaran.
”Ya, kesulitan pasti. Karena tidak diketahui identitasnya,” tegasnya. Dia juga menjelaskan, meski dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi menemukan sajam yang digunakan untuk membunuh korban, namun pihaknya tidak mudah untuk mengidentifikasi. ”Kalau benda pegangan kayu itu susah diidentifikasi,” tandas dia. (adi)