KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Ade Firmansyah, 29, kernet yang mengemudikan bus mau mengaku tidak hanya mengantuk. Dia juga tertidur saat mengemudikan bus yang mengalami kecelakaan hingga menewaskan 14 penumpang itu.
Demikian diungkap oleh tim KNKT yang melakukan investigasi kecelakaan tersebut. Dari fakta pemeriksaan sementara, Ade mengemudi dalam kondisi kelelahan. Selain itu, bus menabrak tiang beton VMS bukan karena Ade mengantuk, melainkan tertidur. “Pengemudi pada saat membawa kendaraan dia bukan microsleep, tapi bisa jadi deepsleep (tidur),” tegas Ahmad Wildan Ketua Sub Komite LLAJ KNKT di Mapolres Mojokerto Kota Rabu (18/5) sore.
Menurutnya, pengemudi sempat tertidur selama kurang lebih dua menit. Hal itu yang diduga kuat membuat bus keluar dari jalur dan akhirya mengalami kecelakaan. Hingga kini Ade masih menjalani pemeriksaan. Sejak keluar dari RS Citra Medika, Sidoarjo, Selasa (17/5) malam pukul 23.30, kernet bus tersebut diperiksa di ruang Unitlaka Satlantas Polres Mojokerto Kota. Selain oleh penyidik satlantas, Ade juga diperiksa oleh Tim Psikologi Polda Jatim.
Kasi Humas Polres Mojokerto Kota Iptu M.K Umam menyampaikan, Ade diperbolehkan keluar rumah sakit setelah kondisinya dinyatakan pulih. “Rumah sakit memberi rekomendasi kalau korban sudah sembuh sehingga bisa keluar,” ujarnya tadi siang.
Ade dibawa ke polresta dengan mobil patroli satsabhara. Dia dikawal tujuh personel. Umam menyebut, Ade langsung menjalani pemeriksaa setelah dinyatakan sembuh. “Iya, kita bawa ke polresta untuk diperiksa,” jelasnya. Proses pemeriksaan berlangsung secara tertutup.
Seperti diberitakan, kronologi kecelakaan maut tersebut bermula saat bus pariwisata PO Ardiansyah nopol S 7322 UW yang dikemudikan seorang sopir cadangan Adi Firmansyah, 29, warga Sememi, Benowo, itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jombang menuju Surabaya. Bus ditumpangi 33 penumpang yang merupakan rombongan wisata asal Benowo, Surabaya.
Setiba di lokasi, Senin (16/5) sekitar pukul 06.15, bus mendadak oleng ke kiri. Laju bus Mitsubishi Canter keluaran 2007 itu tak terkendali hingga akhirnya keluar jalur menghantam beton tiang rambu multi pesan VMS (variable message sign) di tepi jalan sisi kiri.
Kerasnya benturan membuat bodi depan bus bagian kiri ringsek parah. Sedangkan, tiang beton itu nyaris ambruk. Setelah tabrakan, bus terguling ke arah kanan. Di lokasi tampak barang-barang milik rombongan berceceran. Kursi penumpang, setir, serta bagian lain bus tak lagi utuh. Di antaranya barang-barang itu masih berlumurah darah. Jarum speedometer yang tergeletak di lokasi menunjukkan angka 100 km/jam. Hingga kemarin petang, kecalakaan itu mengakibatkan 14 orang tewas dan 19 luka-luka. (adi/fen)