JATIREJO, Jawa Pos Radar Mojokerto – Seorang siswa SMP dikeroyok dua orang di Desa Karangjeruk, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Minggu (13/3). Korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis selama tiga hari.
Korban adalah HT, 15. Siswa kelas VIII SMP ini tinggal di Kecamatan Puri. HT dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Sakinah, Selasa (15/3) petang setelah dirawat akibat luka serius di kepalanya. ”Mukanya lebam-labam, babak belur. Yang parah itu di bagian belakang kepala. Sampai sempat dioperasi karena pendarahan otak. Kondisinya terus nge-drop sampai akhirnya dapat kabar kalau meninggal,” terang Nanang Hariyanto, salah seorang perangkat desa di Kecamatan Puri.
Diterangkannya, korban menjadi sasaran pengeroyokan usai menjemput teman perempuannya sesama pelajar SMP, LMS, 15, untuk jalan-jalan. ”Korban diajak keliling. Waktu sampai di lokasi, itu dipinggir jalan, tiba-tiba korban dikeroyok dua orang yang berboncengan,” ungkap pria yang mendampingi LMS ini.
Lebih lanjut, saat peristiwa berlangsung, terdapat lima orang di lokasi termasuk HT dan LMS. Hanya saja, seorang perempuan di lokasi itu tak terlibat secara langsung dalam tindak kejahatan tersebut. ”Dua orang (laki-laki) itu yang mukuli korban. Bahkan korban dikepruk kentrung sampai akhirnya dipisah sama LMS. Yang di lokasi itu informasinya ada lima orang, ada satu orang perempuan lain yang cuma melihat aja,” urainya.
Mengalami sejumlah luka serius di kepalanya, korban lantas dilarikan ke Puskesmas Puri sebelum akhirnya dirujuk ke RS Sakinah. HT dua kali keluar masuk rumah sakit lantaran kondisi kesehatannya yang tak stabil. ”Waktu dipertemukan dengan keluarga LMS itu korban muntah-muntah. Dibawalah ke puskesmas. Senin (14/3) pagi dilarikan ke IGD RS Sakinah, setelah dicek pulang. Terus kondisinya makin nge-drop akhirnya dibawa ke rumah sakit lagi dan sudah kritis,” paparnya.
Nahas, nyawa HT tak berhasil diselamatkan. Korban dinyatakan meninggal di RS Sakinah Selasa (15/3) petang. Kini, kasus tersebut tengah ditangani kepolisian. Usai keluarga HT melaporkan tindak pengeroyokan berujung maut itu ke pihak berwajib. ”Keluarga korban akhirnya buat laporan ke polisi Senin (14/3), waktu korban kondisinya makin drop,” tandasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo membenarkan kejadian tersebut. Saat ini, aksi pengeroyokan berujung maut itu tengah ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). Meski begitu, pihaknya belum menjelaskan insiden yang menewaskan siswa kelas VIII SMP itu.
”Benar ada kejadian itu. Saat ini masih dalam proses penyelidikan. Untuk perkembangannya nanti akan kami sampaikan,” ujar mantan Kasatreskrim Polres Malang itu. Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Mojokerto, sejumlah pelaku telah diamankan di mapolres guna diproses lebih lanjut. (vad/ron)