MOJOSARI, Jawa Pos Radar Mojokerto – Pelaku penjambretan di Jalan Gajah Mada, Desa Randubango, Kecamatan Mojosari, Senin (14/11) malam, mengaku nekat melancarkan aksinya lantaran terhimpit kebutuhan ekonomi. Garong asal Kabupaten Malang itu mengaku terpaksa menjambret untuk memenuhi kebutuhan sekolah sang anak.
Jambret kalung emak-emak itu adalah Khoiful Hidayat, warga Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Sejak enam bulan yang lalu, dia datang ke Kabupaten Mojokerto dan tinggal bersama tiga rekannya di Dusun Bangilan, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo
untuk berjualan bakso.
Pengakuan Khoiful, ia nekat menjambret Senin (14/11) malam, lantaran sedang butuh uang untuk biaya sekolah sang anak. ”Kepepet karena butuh uang buat bayar biaya anak sekolah,” ungkapnya disela proses pemeriksaan petugas di Mapolsek Mojosari, Senin (14/11) malam.
Di hadapan petugas, aksi kejahatan jalanan itu tidak ia rencanakan sebelumnya. Melainkan tiba-tiba terbesit di pikirannya sebagai jalan pintas mendapat uang secara instan. ”Sesaat (terpikir menjambret) gitu saja, karena memang butuh uang. Ya memang saya sengaja menjambret,” tambahnya dengan nada menyesal.
Meski begitu, ia tak mengira aksinya bakal gagal dan tertangkap warga. Hingga ia nyaris jadi bulan-bulanan massa. Meski begitu, lanjut Khoiful, dia tak sampai menggondol kalung emas seberat sekitar 5 gram yang dipakai Anik Sunaringsih, 61, itu.
”Nggak sampai dapat kalungnya,” aku Anik. Saat gagal menggondol kalung korbannya itu, Khoiful yang panik lantas melarikan diri ke arah Stadion Gajah Mada Mojosari. Namun upayanya gagal.
Terpisah, Kapolsek Mojosari Kompol Heru Purwandi menerangkan, kini pihaknya tengah mendalami aksi penjambretan tersebut. Berikut, menelusuri adanya keterlibatan pelaku lain dalam aksi street crime tersebut. ”Dugaannya ada pelaku lain yang berhasil kabur. Menurut warga, ada yang bilang seperti itu. Namun, ini masih kami dalami lagi,” sebutnya. (vad/fen)
