MOJOKERTO – Selama proses pengembangan, yang mengejutkan, belakangan muncul kabar sebelum peristiwa perampokan disertai pembunuhan, disebut-sebut TS dan Luluk Diana sudah saling mengenal. Hubungan pengusaha properti dan kavling tanah dan oknum anggota TNI-AL ini disebut berlangsung lama.
Mananggapi hal itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Barung Mangera mengaku sudah mendengar seputar hubungan antara pelaku dan korban dari laporan pengembangan selama proses penyelidikan dan penyidikan. ”Sepertinya begitu, sudah saling mengenal,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Mojokerto.
Kendati demikian, Direskrimum Polda Jatim dan Pomal Lantamal V Surabaya, masih membutuhkan pendalaman kembali kebenaran perihal sejauh mana kedekatan TS dan Luluk Diana. Termasuk intens memeriksa TS, saksi-saksi dan keluarga korban. ”Semua masih didalami,” jelasnya.
Sebelumnya, Luluk Diana ditemukan tewas di hutan jati Watublorok, Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto dalam kondisi terluka di kepala. Kepala Departemen Forensik dan Medikolegal RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Edy Suyanto SpF SH MH menyatakan, penyebab kematian Luluk Diana akibat luka tembak yang menembus batang otak.
Saat pemeriksaan, ditemukan sejumlah luka memar di bagian tangan korban. Punggung tangan kanan dan kirinya tampak bengkak lantaran benturan benda tumpul. Edy menyebut, ditemukan satu buah luka terbuka berbentuk lingkaran di samping pelipis mata kiri dan menembus ke dalam kepala. Diameternya berukuran 1 cm.
Dari karakteristik luka, dugaannya, peluru ditembak dari jarak tertentu, nggak terlalu dekat. Proyektil yang menghabisi nyawa Luluk Diana itu masih bersarang di dalam kepala. Tepatnya, berada di sekitar tengkuk. Proyektil berukuran 12 mm tersebut berhasil merobek otak dan batangnya. ”Kalau bagian ini sangat fatal, subjek (korban) langsung kehilangan pengatur ritme organ vital, sehingga bisa tewas seketika,” pungkas Edy.