KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Aksi curanmor dengan modus pura-pura minta tolong mencari adik diungkap Satreskrim Polresta Mojokerto, kemarin. Dua dari lima pelaku berhasil diamankan untuk proses pengembangan.
Bahkan satu di antaranya statusnya masih di bawah umur. Adalah RA, 16, warga Dusun Wonokusomo Jaya VII, Kelurahan Pegirian, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Sedangkan satu pelaku lainnya, Junaidi alias Edi, 30, warga Dusun Morlaok, Desa/Kecamatan Vega, Kabupaten Bangkalan.
’’Saat ini kami masih kejar tiga pelaku lain satu jaringan yang melarikan diri,’’ ungkap Kasatreskrim Polresta Mojokerto AKP Sodik Efendi. Menurutnya, pelaku berhasil ditangkap di kawasan Surabaya kemarin dini hari sekitar pukul 03.00.
Tak ada perlawanan, mereka yang sedang asyik nongkrong hanya bisa pasrah saat dilakukan penangkapan dilanjut interogasi. Diketahui, keduanya beraksi secara berkelompok berjumlah lima orang. Hanya saja, tiga pelaku saat ini masih proses pengejaran.
Demikian juga dengan penadah hasil curiannya. Sejauh ini juga masih dalam pengembangan. Sebab, dari hasil kejahatan yang dilakukan komplotan ini, diakui sudah dijual ke daerah Bangkalan.
Dalam penangkapan ini petugas belum bisa mengamankan barang bukti sepeda motor hasil kejahatannya. Saat ini petugas hanya menyita HP hasil curian dan satu sepeda motor sebagai sarana beraksi. ’’Komplotan ini sudah beraksi di Mojokerto empat kali,’’ tadasnya.
Namun, semua BB sepeda motor saat ini sudah dilempar ke penadah di Bangkalan. ’’Sekarang masih kita dalami,’’ tambahnya. Kali terakhir, komplotan ini beraksi di Jalan Semeru, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, pada Sabtu (21/3).
Awalnya sekitar pukul 13.00 Junaidi bertemu RA di Wonokusumo Jaya depan Gang VIII Kelurahan, Pegirian, Kecamatan Semampir, Surabaya. Kemudian kedua pelaku berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Scoopy Nopol L 4837 LU warna merah hitam untuk mencari sasaran menuju Kota Mojokerto.
Dengan posisi Junaidi jadi Joki dan RA dibonceng. ’’Sesampainya di Mojokerto, pelaku mencari sasaran anak-anak. Kebetulan, korban saat itu mengendarai sepeda motor Vario Nopol S 4937 SI,’’ tegasnya.
Dalam aksinya, pelaku langsung menghentikan korban dan merayu korban dengan alasan meminta tolong untuk mencari adik pelaku yang tidak pulang. Untuk meyakinkan, pelaku juga seakan mengajak korban ke ibu pelaku agar tidak kepikiran dengan adik pelaku yang tak pulang.
Nahas, saat di tengah perjalanan, korban malah diturunkan di depan gang supaya ibu pelaku tidak curiga. Alih-alih, menjemput ibunya, pelaku malah bawa kabur sepeda motor dan HP milik korban.
Korban baru sadar jadi korban perampasan motor setelah beberapa jam pelaku tak kunjung balik menjemput korban. ’’Setelah keduanya dapat hasil kejahatannya, mereka balik ke Surabaya,’’ jelasnya. (abi)