KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Sebanyak 54 rambu lalu lintas dipasang di titik rawan kecelakaan sepanjang jalur utara Sungai Brantas. Yakni, dari Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, sampai perbatasan dengan Gresik di Desa Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong.
Rambu baru ini sebagai langkah antisipasi menghadapi potensi peningkatan mobilitas selama Ramadan dan Lebaran. Pemasangan rambu dilakukan dinas terkait bersama kepolisian. ’’Kita pasang dititik-titik black spot dan blind spot,’’ kata KBO Satlantas Polres Mojokerto Kota Iptu Sukaren kemarin (5/4).
Total terdapat 54 rambu beragam penanda yang dipasang. Meliputi enam rambu tipe F atau dengan bertiang serta 48 rambu standar. Puluhan rambu itu disebar mulai dari titik persimpangan jalan, jalur banyak tikungan dan menikung tajam, hingga kawasan rawan kebakaran di area Hutan Watu Blorok. Penambahan rambu ini mengingat selama ini jalur alternatif Mojokerto-Gresik tersebut minim penanda jalan. ’’Terlebih yang ditikungan-tikungan Watu Blorok. Itu sangat bahaya,” ungkapnya.
Rambu tepi jalan ini diharapkan membuat pengendara lebih mengenali medan. Sehingga potensi kecelakaan lalu lintas dapat ditekan. Karen menyebut, pemasangan rambu tak lepas dari langkah antisipasi peningkatan mobilitas masyarakat selama Ramadan hingga Lebaran nanti. Volume kendaraan yang diprediksi bakal tinggi dibarengi dengan upaya pencegahan terjadinya kecelakaan. ’’Persiapan untuk Operasi Ketupan Semeru 2020 nanti juga agar meminimalisir gangguan perjalanan,’’ terang Karen. (adi/abi)