MOJOKERTO – Bermaksud mengambil sarang burung sriti, Muhammad Rifki Mai Saputra, 26, justru mengalami nasib nahas Rabu (6/3) pagi.
Warga asal Dusun/Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto ini tersengat sutet (saluran udara tegangan ekstra tinggi) bertegangan 70 kilovolt. Tubuhnya juga terjatuh dari ketinggian tower.
Meski dalam kondisi mengalami luka bakar, namun nyawa Rifki masih bisa diselamatkan setelah warga dibantu petugas mengevakuasinya ke RSUD Prof dr Soekandar Mojosari. Kini dia dirawat intensif akibat luka bakar di sekujur tubuhnya.
Peristiwa ini diketahui warga sekitar pukul 06.20. Saat itu, dia datang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy Nopol S 5643 R. Semula korban terlihat di sekitar sutet di area pengelolaan limbah batu bara milik PT Pakerin.
Namun, tak berselang lama, korban yang sebelumnya turun dari motor, sudah diketahui tergeletak di bawah tower dengan kondisi mengenaskan.
Sekujur tubuhnya terbakar tersengat listrik bertegangan tinggi. “Saat warga tahu, kondisinya sudah seperti itu (luka bakar, Red). Bisa jadi tersengat listrik. Sutet ini kan listrik tegangan tinggi,” kata Suhartono, salah satu saksi. Petugas dibantu warga membawa korban ke RSUD Prof dr Soekandar Mojosari menggunakan mobil ambulans.
Kasatreskrim Polres Mojokerto AKP M. Sholokhin Fery, mengatakan, saat ini korban masih dalam konsisi kritis. Menurut Fery, setelah menggali keterangan saksi-saksi, korban memang sengaja akan mengambil sarang burung sriti.
“Untuk kondisi korban masih hidup. Cuma kondisinya parah. Sekujur tubuhnya mengalami luka bakar akibat tersengat aliran listrik,” katanya. Dugaan mengambil sarang burung sriti itu dikuatkan dengan barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Seperti teleskop yang ditaruh di sepeda motor korban.
“Dari keterangan saksi, sebelumnya korban sempat muter-muter di area sutet,” ungkapnya. Petugas memgamankan, satu unit motor Honda Scoopy Nopol S 5643 R warna cokelat susu, sandal jepit warna biru, teleskop, struk pembayaran BPJS Kesehatan atas nama Naira Latisha Mai, uang tunai Rp 1,1 juta, dan dua buah dompet.
“Korban juga masih dalam perawatan intensif runah sakit,” tandasnya.