JETIS, Jawa Pos Radar Mojokerto – Menghadapi ancaman gelombang ketiga Covid-19, puluhan posko PPKM mikro di seluruh balai desa di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota kembali diaktifkan. Persebaran virus korona varian omicron diantisipasi dengan meningkatkan kewaspadaan dan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Pengecekan posko PPKM mikro salah satunya berlangsung di Balai Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, kemarin. Satgas Covid-19 dari TNI/Polri memeriksa kesiapan tempat ruang isolasi serta perangkat lainnya. Petugas juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman gelombang ketiga Covid-19. ”Kita aktifkan kembali posko PPKM mikro untuk mengahadapi penyebaran Covid-19. Terutama adanya varian omicron,” terang Kasatbinmas Polres Mojokerto Kota AKP Anang Leo Afera yang turun ke lokasi.
Menurutnya, posko yang berbasis di setiap desa ini telah menjadi ujung tombak pencegahan Covid-19. Perangkat desa bertugas mencegah setiap potensi penularan seperti kerumunan orang hingga terus mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan (prokes) melalui 5 M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas. ”Menurunnya kasus jadi tidak ada kegiatan. Sekarang kita hidupkan lagi untuk melakukan persiapan antisipasi omicron,” jelasnya.
Antisipasi persebaran Covid-19 varian teranyar saat ini tengah difokuskan pada kedatangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI). Posko diminta menjalankan prosedur penanganan terhadap masyarakat yang baru pulang dari luar negeri. Melalui koordinasi dengan puskesmas untuk melakukan swab tes dan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
”Kalau yang dari luar kota tidak terlalu utama. Karena yang di Inmendagri yang terutama PMI untuk antisipasi omicron,” ucap dia. Leo menyebut, terdapat 86 posko PPKM mikro yang berada di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota. Meliputi 68 desa dan 18 kelurahan. Puluhan posko saat ini disiagakan semua. (adi/ron)