27.8 C
Mojokerto
Thursday, June 8, 2023

Warga Temukan Makam di Tengah Hutan

Polisi Belum Berencana Menggali Makam

JATIREJO, Jawa Pos Radar Mojokerto – Warga di Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto digegerkan dengan penemuan sebuah makam misterius di kawasan hutan. Belum diketahui identitas jasad yang dikuburkan meski batu nisan makam bertuliskan Joko Slamet. Kepolisian belum membongkar makam untuk dilakukan identifikasi.

Makam berukuran sekitar satu meter itu berada di tengah hutan. Berjarak sekitar satu kilometer dari pemukiman warga. Tepatnya, berada di petak 54C kawasan RPH Lebakjabung RPH Jombang.

Gundukan tanah di atas makam membuat masih tampak masih baru. Ditambah lagi tulisan Joko Slamet di batu nisannya yang masih jelas. Anehnya, tidak dituliskan tanggal di batu nisan tersebut. ”Yang menemukan pertama kali itu Pak Sumarno. Waktu itu dia mau ambil sisa panen jagung Rabu (30/3) sore,” ujar Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lebakjabung Achmad Yani.

Dijelaskannya, Sumarno yang mendapati temuan tak wajar itu lantas melapor ke LMDH. Apalagi, lokasi tersebut jauh dari pemakaman desa. Praktis, hanya ada satu makam saja di tengah hutan produksi tanaman jati itu. ”Ada warga Dusun Sidolegi, (Desa Sumberejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang) yang menggarap lahan itu buat ditanami jagung. Namanya Abu Kohar. Informasinya, dia dapat mimpi (firasat) kalau di situ ada makam yang perlu dirawat,” terangnya.

Baca Juga :  Sambar Truk Mogok, Pemotor Tewas

Sekitar dua bulan sebelumnya lokasi makam tersebut dipenuhi semak belukar. Tidak tampak adanya makam berbatu nisan tersebut. ”Lokasi makam ini masuk kawasan perhutani di petak 54C kawasan RPH Lebakjabung. Untuk penanganan lebih lanjut kami ikut kesepakatan warga dan pihak berwajib saja,” sebut KRPH Lebakjabung BKPH Jabung Royhan.

Sementara itu, Sekretaris Desa Lebakjabung Haruman menerangkan, makam tersebut bukan punden desa alias makam yang dikaramatkan warga. Tak lain lantaran lokasi yang tidak wajar dan jauh dari pemukiman warga dan pemakaman umum desa. Ditambah lagi tidak ada warga setempat yang mengklaim jika ada keluarga yang dimakamkan di sana. ”Sejauh ini tidak ada warga yang mengakui itu makam keluarganya,” terangnya.

Camat Jatirejo Harfendy Setiyapraja menambahkan, dari 19 desa yang ada, sejauh ini belum ada warga yang mengklaim kepemilikan makam misterius tersebut. Justru, penggarap lahan, Abu Kohar, mengajak Sugiono, salah seorang warga setempat untuk memugar makam tersebut.

”Pak Abu bilang kalau ada makam bayi berukuran sekitar setengah meter yang ditandai nisan kayu dan batu. Ada tulisan yang sama, Joko Slamet. Akhirnya dia pugar sama Pak Sugiono, ukuran makamnya sedikit dibesarkan. Ya dari fisarat yang dipercayai itu,” urainya.

Disinggung terkait adanya dugaan makam bayi hasil aborsi warga setempat, pihaknya menegaskan jika tidak ada warga setempat yang terlibat kasus aborsi yang mencuat sejak sekitar lima tahun belakangan. ”Kami sudah koordinasi dnegan polsek dan setelah dicek tidak ada track record kasus aborsi di sini,” ujarnya.

Baca Juga :  PSK Asal Luar Kota Terjaring Razia

Kanitreskrim Polsek Jatirejo Iptu Suyanta mengatakan, pihaknya sudah menindak lanjuti temuan makam misterius tersebut. Sejauh ini pihaknya sudah memeriksa dua orang saksi yang terlibat. Yakni Sugiono, warga setempat, dan Abu Kohar sebagai penggarap lahan. Hasilnya, belum ditemukan adanya indikasi jika makam tersebut masih baru. ”Menurut keterangannya, sejak Pak Abu mengelola lahan lebih dari lima tahun ini sudah ada makam itu. Katanya ada maesan kayu yang diganti, kami cari di lokasi tidak ditemukan,” sebutnya.

Sehingga kepolisian belum memutuskan untuk melakukan penggalian makam. Justru, kemarin, gundukan tanah pada makam misterius itu diratakan sebagaimana semula. Sebab, menurutnya, lokasi makam yang terbilang tidak wajar jadi pertimbangan lain.

Ditambah lagi, belum ada pihak yang menuntut untuk dilakukan penggalian makam agar dilakukan proses identifikasi maupun uji forensik. ”Tidak ada warga Desa Lebakjabung yang mempermasalahkan (temuan makam). Apalagi lokasinya yang dekat dengan bibir sungai (irigasi) dan bahkan sudah bertahun-tahun makam itu tidak ada yang merawat,” tandasnya. (vad/ron)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/