MOJOKERTO – Sukadi, 42, warga Dusun Pesanggrahan, Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto harus berurusan aparat kepolisian.
Bapak dua anak ini ditangkap warga lalu diserahkan ke Mapolsek Sooko setelah menyabet Mulyono, 47, waga Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, menggunakan celurit. Penganiayaan terjadi Senin (1/4) sekitar pukul 20.00
Saat itu, korban hendak pulang ke rumah dari menonton hiburan musik di desanya. Setibanya di jembatan Tempuran ia dihadang Sukadi. Korban yang mengendarai sepeda motor dengan membonceng istrinya lansung jadi sasaran pembacokan.
“Memang sengaja saya hadang. Dan saya bacok,” ujar Sukadi di tengah menjalani pemeriksaan di Mapolsek Sooko kepada radarmojokerto.id. Korban mengalami luka serius di pergelangan tangan kanan. Setelah dilarikan ke RSUD RA Basuni Gedeg, korban dirujuk ke RS Citra Medika, Sidoarjo.
Diduga aksi nekat pelaku tak lain karena motif asmara. Disinyalir, istri Sukadi, Wijipariani, 38, sebelumnya terlibat hubungan asmara dengan Mulyono. Bahkan, jalinan asmara keduanya diduga sudah berlangsung lama. Terbongkarnya hubungan terlarang itu berawal saat Sukadi dan istrinya menagih hutang ke rumah Mulyono, dua bulan lalu.
Di tengah menagih, Wijipariani dan Sukadi malah jadi sasaran omelan dan hinaan istri Mulyono. Wijipariani disebut sebagai wanita murahan karena diduga selingkuh dengan Mulyono. Dari situ, Sukadi menaruh curiga.
“Saat di rumah, istri saya, saya desak. Dan akhirnya mengakui sudah lama selingkuh dengan Mulyono. Bahkan, sudah berulang kali melakukan hubungan terlarang,” bebernya. Karena telah menyimpan sakit hati sejak lama, dendam itupun memuncak.
Dia yang mengetahui Mulyono menonton hiburan musik orkes di Desa Tempuran, lantas berniat untuk menyerang. “Saat saya tahu, saya akhirnya mengambil arit (sabit) pulang. Selanjutnya saya tunggu Cak Mul (Mulyono) di jembatan,” tandasnya. Hingga malam ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian.