PERSIAPAN tim sepakbola eLKSI FC dalam mengikuti Liga Santri Piala KASAD, nampaknya cukup serius. Pasalnya, pelatih berlisensi dan berpengalaman juga telah disiapkan untuk memberikan performa terbaik. Salah satu pelatih yang akan mendampingi adalah Nurdin Lubis. Mantan pemain Liga Indonesia yang sudah berpengalaman di berbagai klub.
Nurdin Lubis juga mantan pelatih Paralympic Games Jatim yang mendapat medali perunggu di Pekan Paralympic Nasional Jabar. Pihaknya juga menyiapkan 25 santri yang akan berlaga dengan pelatihan secara maksimal. Termasuk lima pemain baru yang akan berlaga di tingkat Kodam Pertengahan Agustus nanti.
’’Kebetulan tim kami dilatih pelatih sudah berlisensi B AFC. Jadi ada pesiapan fisik, teknik dan lainnya, penguasaan pertandingan juga. Insyaallah santri kami lebih siap dalam liga santri kali ini,” ungkap Nurdin Lubis yang juga guru Olahraga di eLKISI.
Pihaknya optimistis target juara dapat diraih dengan upaya latihan dan materi pemain yang dimiliki eLKISI FC. Ia berharap dalam ajang pencarian bakat pesepakbola santri yang dikemas dalam Liga Santri Piala KASAD, semua tim dapat bermain dengan menjunjung tinggi sportivitas.
Kompetisi ini diharapkan menjadi ajang mencari bakat santri di bidang olahraga sepak bola dengan permainan yang fair play. Dapat bermain yang cantik dan mentatati aturan yang berlaku dalam kompetisi nanti. ”Target kami pasti juara, latihan kami intensif, dan tak lupa berdoa, kami harus juara,’’ ujar Pemain Aceh Putra ini.
Melatih pemain para santri, bagi pelatih yang juga berasal dari Sidoarjo ini, adalah pengalaman tersendiri. Ia mengakui, jika momen ini adalah yang pertama kali dan ia merasa puas atas apa yang sudah ditunjukkan oleh anak asuhnya. Apalagi tim sendiri meraih kemenangan 2-0 dalam pertandingan melawan Al Maruf Kediri.
’’Saya senang karena anak-anak asuh saya dapat menerima instruksi saya sebaik mungkin. Strategi yang saya terapkan kepada mereka berjalan lancar meskipun suara saya sampai mau habis karena teriak-teriak di pinggir lapangan supaya instruksi saya bisa didengar,’’ pungkasnya (bas/ron)